
Isu Anti-Imigran kembali mencuat di Jepang setelah muncul penolakan besar terhadap program pemerintah terkait “kampung halaman” Afrika. Dalam jajak pendapat terbaru, 72% warga Jepang menegaskan bahwa mereka tidak lagi menginginkan kehadiran lebih banyak Orang Asing. Fenomena ini mencerminkan ketegangan sosial yang semakin nyata terkait kebijakan imigrasi di negara tersebut.
Protes Anti-Imigran di Jepang Meningkat
Protes Anti-Imigran di Jepang meningkat tajam setelah pemerintah bersama Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) mengumumkan Inisiatif Kampung Halaman Afrika. Program ini menetapkan empat kota di Jepang sebagai “kampung halaman” bagi Nigeria, Ghana, Tanzania, dan Mozambik. Banyak warga menilai inisiatif ini sebagai upaya terselubung untuk membawa lebih banyak Orang Asing ke negara mereka.
Reaksi Penduduk Jepang terhadap Orang Asing
Di Imabari, salah satu kota yang ditetapkan sebagai “rumah” Mozambik, reaksi warga Jepang sangat keras. Pemerintah lokal menerima ribuan panggilan telepon dan email berisi penolakan terkait program tersebut. Kekhawatiran utama adalah dugaan bahwa inisiatif itu akan membuka jalan bagi arus Orang Asing dari Afrika. Situasi ini memperlihatkan meningkatnya gelombang protes Anti-Imigran di berbagai daerah di Jepang.
Klarifikasi Pemerintah Jepang atas Program JICA
Pemerintah Jepang melalui JICA dan Kementerian Luar Negeri segera memberikan klarifikasi. Mereka menegaskan bahwa program tersebut tidak terkait dengan pemberian visa khusus atau mendorong imigrasi massal. Inisiatif hanya mencakup penerimaan pekerja magang dari Afrika yang nantinya wajib kembali ke negara asal setelah pelatihan. Pernyataan ini diharapkan dapat meredam sentimen Anti-Imigran, namun sebagian besar warga tetap curiga bahwa Orang Asing akan masuk lebih banyak ke Jepang.
Jajak Pendapat: 72% Warga Jepang Menolak Orang Asing
Sebuah program televisi di Jepang mengadakan jajak pendapat publik mengenai isu imigrasi. Dari 28.641 responden, hanya 17% yang setuju agar Jepang menerima lebih banyak Orang Asing. Sebanyak 11% menjawab tidak tahu, sementara 72% tegas menolak tambahan imigran. Angka tersebut memperlihatkan bahwa opini publik cenderung sejalan dengan gelombang protes Anti-Imigran yang tengah berlangsung di Jepang.
Rekomendasi

Realme Smartwatch Terbaru Watch 5 Siap Meluncur
13 menit yang lalu
Samsung Galaxy Tab A11 Siap Rilis, Tablet 4G Murah dengan Android 15!
24 menit yang lalu
Bocoran Apple Vision Air: Headset VR Terjangkau
13 jam yang lalu
Detil MediaTek Dimensity 9500 Bocor Sebelum Rilis
14 jam yang lalu