
Perundingan perdagangan Jepang dengan Amerika Serikat kembali menghadapi hambatan besar setelah Trump minta Jepang membeli lebih banyak beras AS. Permintaan ini menimbulkan penolakan keras dari Tokyo karena dianggap mengganggu urusan domestik Jepang. Ketegangan tersebut mencerminkan betapa rapuhnya hubungan dagang ketika politik, kepentingan sektor pertanian, dan tekanan diplomatik bertabrakan dalam kerangka perdagangan Jepang.
Kebuntuan Perdagangan Jepang akibat Permintaan Trump
Permintaan pemerintahan Trump agar Jepang membeli lebih banyak beras AS menjadi pemicu kebuntuan dalam perundingan perdagangan Jepang pekan lalu. Menurut laporan harian Nikkei, Tokyo “sangat keberatan” dengan syarat tersebut dan hal ini menyebabkan negosiator tarif utama Jepang membatalkan kunjungan ke AS secara mendadak. Situasi ini memperlihatkan bagaimana kebijakan Trump, Jepang, dan isu sensitif mengenai Trump Minta Jepang Membeli Lebih Banyak Beras AS menegangkan jalannya perundingan perdagangan Jepang.
Jepang Keberatan atas Tekanan Trump
Laporan Nikkei yang mengutip pejabat Jepang menyebutkan bahwa permintaan Trump minta Jepang membeli lebih banyak beras AS dipandang sebagai “campur tangan dalam urusan dalam negeri”. Kantor negosiator ekonomi Ryosei Akazawa serta kementerian terkait tidak memberikan komentar atas kabar tersebut. Di sisi lain, Tokyo menilai tuntutan baru ini bertentangan dengan kesepakatan awal, di mana Jepang tidak diwajibkan menurunkan tarif impor pertaniannya. Polemik antara Trump, Jepang, dan tekanan atas Trump Minta Jepang Membeli Lebih Banyak Beras AS menjadi isu krusial dalam perdagangan Jepang.
Isi Kesepakatan Juli yang Dipermasalahkan
Dalam kesepakatan bulan Juli, Gedung Putih menyebut Jepang akan meningkatkan pembelian beras AS sebesar 75%. Namun, Perdana Menteri Shigeru Ishiba menegaskan bahwa langkah itu tetap berada dalam kerangka bebas tarif yang sudah berlaku dan tidak mengorbankan sektor pertanian Jepang. Permintaan tambahan dari Trump yang ingin Jepang membeli lebih banyak beras AS justru memperumit perdagangan Jepang. Hal ini memperlihatkan pertentangan mendasar antara kepentingan Trump, Jepang, serta tekanan dari isu Trump Minta Jepang Membeli Lebih Banyak Beras AS yang menekan sektor domestik.
Paket Investasi dan Ketidakpastian Perundingan
Rencana kunjungan Akazawa seharusnya dimaksudkan untuk merampungkan kesepakatan paket investasi senilai 550 miliar dolar AS. Dana ini akan disalurkan melalui pinjaman serta jaminan pemerintah Jepang, namun isi detailnya belum jelas. Pejabat Jepang berulang kali menekankan keinginan agar Trump menghapus tarif ganda terhadap produk Jepang sebelum dokumen resmi dirilis. Ketidakpastian dalam perdagangan Jepang semakin diperparah oleh Trump Minta Jepang Membeli Lebih Banyak Beras AS, yang kembali menempatkan Jepang dalam posisi sulit di hadapan Trump.
Kritik Oposisi terhadap Kesepakatan
Ketua Partai Demokrat untuk Rakyat, Yuichiro Tamaki, menyatakan bahwa ketiadaan perjanjian tertulis menimbulkan kebingungan. Ia menilai perdagangan Jepang tidak boleh dibiarkan tanpa kejelasan, apalagi ketika Trump minta Jepang membeli lebih banyak beras AS yang berpotensi mengorbankan sektor pertanian lokal. Tamaki menekankan bahwa “karena tidak ada perjanjian tertulis, kami tidak dapat memastikan apa masalahnya”. Ia juga memperingatkan bahwa setiap konsesi pertanian baru terkait Trump, Jepang, serta isu Trump Minta Jepang Membeli Lebih Banyak Beras AS harus mendapatkan persetujuan parlemen demi menjaga transparansi perdagangan Jepang.
Rekomendasi

Paper Rex Juara VCT Pacific Stage 2 Usai Tumbangkan RRQ
2 menit yang lalu
Bos Partai Konservatif Jepang Bongkar Kontradiksi Sanseito soal Imigrasi!
21 menit yang lalu
Xiaomi Tarik 146 Ribu Unit Power Bank 20.000 mAh Model PB2030MI
49 menit yang lalu
Huawei Siapkan Tablet Flagship dengan Layar OLED 8,8 Inci
59 menit yang lalu