Invasi Ainz ke Holy Kingdom | Review Overlord: The Sacred Kingdom (2025)
Review film anime Overlord: The Sacred Kingdom
Sabtu, 25 Januari 2025 | 23:55 WIB

Film Overlord The Sacred Kingdom hadir di Indonesia, membawakan kisah Ainz yang datang ke Kerajaan Suci karena telah diinvasi oleh Jaldabaoth. Dibalik invasi tersebut, ternyata ada sebuah rencana tersembunyi yang dirahasiakan oleh pasukan Sorcerer Kingdom.
Bukan Recap Bukan Sequel
Movie ke-3 Overlord hadir menceritakan invasi Ainz ke Kerajaan Suci. Namun, seperti yang teman-teman ketahui bahwa film ini bukanlah film recap, dan juga film ini bukanlah sebuah film sequel. Timeline alur cerita film ini berada di tengah-tengah season 4, menjembatani ceritanya yang terlewat.
Meskipun begitu, Ainz selaku karakter utama Overlord tidak terlalu difokuskan ke dalam cerita. Cerita di film kali ini difokuskan pada sudut pandang kerajaan suci atau Holy Kingdom, terutama pada karakter Neia Baraja.
Comedy in a Tragic Times
Kisah klasik overlord yang dibumbui komedi sementara latar dan suasanya tragis serta mencekam. Dari awal film kita langsung diberi adegan-adegan mencekam, invasi Jaldabaoth yang tiada ampun membuat Holy Kingdom terlihat sangat rapuh. Sampai akhir film, banyak diperlihatkan adegan yang lebih mencekam, lebih sadis, lebih gore dari tindakan yang dilakukan Jaldabaoth maupun karakter lainnya.
Namun sebagai penggemar pasti tahu hal-hal dibalik invasi tersebut seperti scene “pentungan” dan juga kelakuan konyol dari Ainz. Hal ini menjadi sebuah ironi tersendiri dari komedi karakter Ainz dengan keadaan yang sedang terjadi.
Rich Visual
MADHOUSE menyajikan visual yang sangat apik di overlord kali ini. Nuansa seram dan mencekam dari ceritanya sendiri sudah cukup bikin bulu bergetar, ditambah visual yang disajikan menjadikan film ini memiliki suatu kombinasi yang hebat.
Kita gak cuma bahas adegan “gore”nya yang memang bagus dan seram, tapi adegan-adegan actionnya yang sangat fluid. Mungkin bisa dibilang actionnya cukup standar anime-anime kelas atas seperti fate atau yang lainnya. Selain itu, yang mungkin disadari orang yaitu sinematografi yang cukup indah. Sinematografi film ini bikin mata gak capek pindah fokus untuk mendalami suasana dari latar dan juga subjek yang difokuskan.
The Cons
Salah satu hal yang cukup mengecewakan buat gw pribadi adalah beberapa bagian yang sangat terasa dipotong untuk mempersingkat durasi. Padahal film ini sendiri berdurasi sekitar 2 jam 15 menit yang dimana sebagai sebuah film, durasi tersebut sudah cukup panjang.
Selain adegan-adegan yang terasa dipotong, sebagian besar film berjalan dengan pace yang cukup standar tanpa terburu-buru. Sebagian besar adegan yang dipotong adalah adegan action atau bagian fight yang menimbulkan pertanyaan, apakah dipotong bukan untuk menghemat durasi tapi menghemat budget?
The Points
Poin utama dari film ini sebenarnya adalah jualan. Hal ini diperkuat di post-credit scene yang memperlihatkan dialog Ainz mengenai “dagangannya”. Tapi disamping itu, film ini cukup enjoyable buat gw yang sekedar mengikuti overlord secara umum dan bukan fans dari seri ini sendiri.
Semua bagian audio-visualnya sangat memuaskan, cerita yang seru, komedi yang cukup lucu, nuansa mencekam yang dibawakan, sudah sangat pas dan sedikit saja kekurangannya. For the fans, film ini sangat worth to watch.
Tagar
Penulis

Dzikri Ahmad Fauzi
Ingin menjadi sinefil tapi malas menontonBaca Juga




