
Sosok profesor universitas kerap kali dipandang sebagai simbol kehormatan dan intelektualitas, baik di Jepang maupun negara lain. Namun, kasus yang menyeret profesor Universitas Toyama bernama Hiroshi Takitani justru memperlihatkan sisi gelap dunia akademisi. Ia diduga menjalankan prostitusi ilegal, memeras seorang wanita, serta terlibat penipuan. Kasus ini mengguncang masyarakat, terlebih karena pelakunya adalah ilmuwan dengan spesialisasi di bidang teknologi dan bencana alam.
Skandal Profesor Universitas Toyama Mengejutkan Publik
Kasus yang melibatkan profesor Universitas Toyama ini menyedot perhatian publik lantaran keterlibatan pelaku dalam praktik prostitusi ilegal. Hiroshi Takitani, seorang ilmuwan di bidang komputasi dan bencana alam, ditangkap pada Juni 2025 atas dugaan pelanggaran berat. Ia diketahui menjalankan layanan seks dari sejumlah apartemen di Toyama City. Fakta bahwa seorang profesor aktif dalam aktivitas ilegal seperti ini tentu saja mencoreng citra akademisi di Jepang.
Kepolisian menyebut bahwa Takitani bekerja di balik layar dengan mengatur situs layanan, mencari pekerja seks, dan mengelola operasional. Bisnis tersebut diduga meraup pendapatan hingga ¥10 juta per bulan. Yang lebih mencengangkan, apartemen yang dijadikan tempat prostitusi mencapai 10 unit dari total 18 dalam satu gedung. Fakta ini menunjukkan bahwa praktik prostitusi ilegal yang dijalankan bukan skala kecil, melainkan jaringan terorganisir.
Pemerasan dan Penipuan Menyertai Kasus Prostitusi Ilegal
Selain menjalankan prostitusi ilegal, Takitani juga dituduh melakukan pemerasan dan penipuan terhadap seorang wanita berusia 40-an. Polisi melaporkan bahwa antara Juni 2022 hingga Januari 2023, sang profesor mengancam korban untuk membayar utang fiktif sebesar ¥5 juta. Dengan menggunakan ancaman seperti “pengacara saya akan menuntut Anda”, ia berhasil memeras korban sebanyak ¥1 juta dalam beberapa kali pembayaran. Padahal, korban tidak memiliki utang seperti yang dituduhkan, dan bukti surat utang yang diberikan oleh Takitani diyakini palsu.
Keterlibatan profesor Universitas Toyama dalam kasus ini semakin memperkuat citra negatif atas penyalahgunaan jabatan dan status sosial. Polisi mengonfirmasi bahwa Takitani mengakui perbuatannya saat diperiksa. Ia menggunakan nama alias Hiroshi Okumura, yang pernah terlibat dalam skema penipuan pemasaran. Fakta bahwa pihak kampus tidak mengetahui riwayat buruk ini memunculkan kecurigaan terhadap kelalaian administratif.
Reaksi Universitas dan Publik Terhadap Skandal Takitani
Presiden Universitas Toyama, Shigeru Saito, mengeluarkan pernyataan resmi menyusul penangkapan profesor Universitas Toyama tersebut. Ia mengatakan, “Sangat disayangkan. Begitu fakta-fakta dikonfirmasi, kami akan mengambil tindakan disipliner yang tegas.” Namun publik menilai langkah tersebut terlambat, mengingat kejahatan yang dilakukan telah berlangsung dalam jangka waktu cukup lama.
Reputasi Universitas Toyama pun turut tercoreng. Dalam dunia akademik Jepang yang dikenal disiplin dan konservatif, kasus ini menjadi tamparan keras. Banyak yang menilai bahwa kampus seharusnya melakukan pemeriksaan latar belakang lebih mendalam terhadap stafnya, terutama terhadap seseorang yang sebelumnya telah memiliki catatan kriminal seperti Takitani. Skandal ini menjadi refleksi penting atas tanggung jawab institusi pendidikan dalam menjaga integritas civitas akademika.
Sumber: ©︎ Tokyo Kinky | Dok: © Tokyo Kinky
Rekomendasi
.webp)
Nonton Donghua To Be Hero X Episode 11 Sub Indo, Preview dan Jadwal Rilis
3 jam yang lalu.webp)
Nonton Anime My Hero Academia: Vigilantes Episode 11 Sub Indo, Preview dan Jadwal Rilis
3 jam yang lalu.webp)
Nonton Anime Witch Watch Episode 11 Sub Indo, Preview dan Jadwal Rilis
3 jam yang lalu
Keseruan AFA ID 2025: Booth Seru, Gacha, dan Penampilan Spesial
4 jam yang lalu