Jepang
Perjalanan Kyoho Otawara Diperpendek Demi Keamanan
Perjalanan Kyoho Otawara Diperpendek Demi Keamanan

SMA Otawara di Prefektur Tochigi dikenal karena memegang teguh motonya, “Shisso kenjitsu”, yang mencerminkan semangat ketangguhan dan ketekunan. Salah satu bentuk nyata dari nilai tersebut adalah kegiatan tahunan bernama kyoho—yang berarti “berjalan kuat”—di mana para siswa berjalan sejauh 85 kilometer melewati daerah pegunungan Otawara, Yaita, dan Nasu Shiobara tanpa menginap, dan biasanya selesai sekitar tengah hari keesokan harinya. Kegiatan ini bertujuan membangun kekuatan fisik, mental, serta mempererat kebersamaan antar siswa.

Namun, sejak pandemi COVID-19 kegiatan ini sempat ditangguhkan dan hanya sempat kembali dilakukan secara penuh pada tahun 2024. Kini, pada tahun 2025, pihak sekolah memutuskan untuk mempersingkat jarak tempuh menjadi hanya 35 kilometer. Keputusan ini bukan karena keluhan siswa, tetapi karena alasan keselamatan. Menyusuri rute sepanjang malam membutuhkan banyak tenaga pendamping, termasuk guru dan relawan dari orang tua murid. Dengan jumlah siswa yang kini hanya sekitar 570 orang akibat penurunan populasi di daerah, ketersediaan relawan pun ikut berkurang, sehingga rute lama dinilai tak lagi bisa diawasi dengan aman.

Kegiatan tahun ini akan dimulai dari sekolah pukul 09.45 pagi dan berakhir di rest area Yu no Kaori Shiobara pukul 16.30, seluruhnya dilakukan di siang hari. Keputusan ini juga tak lepas dari trauma tragedi tahun 2017, saat klub pendakian SMA Otawara tertimpa longsoran salju yang menewaskan tujuh siswa dan satu guru, dan akhirnya berujung pada vonis hukuman bagi guru pembimbing.

Meski demikian, semangat “spartan” sekolah ini tetap hidup. Pada 20 Januari lalu, sekitar 400 siswa mengikuti kangeiko, atau latihan dingin, di pagi buta dengan suhu 1,2 derajat Celsius, berlari sejauh tujuh kilometer selama lima hari berturut-turut. Wakil Kepala Sekolah, Hidenori Matsumoto, menegaskan bahwa pemangkasan jarak tempuh kyoho adalah keputusan berat yang diambil demi keselamatan.

 

Sumber: ©︎ The Japan News | Dok: ©︎ Pakutaso