Politisi Jepang Diskors karena Sembunyikan Identitas

Dengan beberapa pengecualian yang terhormat, kebanyakan politisi cenderung terlibat dalam skandal, baik soal uang maupun urusan asmara. Hal ini terjadi di berbagai negara, termasuk Jepang. Seorang politisi dari Partai Demokrat untuk Rakyat (Democratic Party for the People), Masaki Hiraiwa, kini menjadi sorotan setelah ketahuan memiliki hubungan gelap. Ironisnya, skandal ini muncul tak lama setelah pemimpin partai, Yuichiro Tamaki, tersandung kasus serupa dengan seorang model gravure.

Namun, sanksi terhadap Hiraiwa lebih berat dibandingkan Tamaki. Tamaki hanya diskors tiga bulan, sementara Hiraiwa dihukum tanpa batas waktu karena menggunakan nama palsu dan menyembunyikan status pernikahannya dari wanita yang menjadi pasangannya dalam hubungan terlarang tersebut. Skandal ini terjadi sekitar empat tahun lalu, dan baru-baru ini Hiraiwa mengungkapkan detailnya melalui situs web pribadinya, memicu reaksi cepat dari partai.

Hiraiwa, yang baru terpilih tahun lalu sebagai anggota DPR melalui jalur perwakilan proporsional, sebelumnya menjabat sebagai anggota dewan kota Kaizuka, Osaka. Dalam wawancara dengan NHK, ia menyampaikan penyesalan mendalam dan menerima sanksi partai. Ia juga mengatakan akan mempertimbangkan langkah selanjutnya untuk bertanggung jawab.

Sekretaris Jenderal partai, Kazuya Shimba, menyatakan dengan tegas bahwa penggunaan nama palsu untuk menipu orang lain adalah tindakan serius, bahkan diduga melanggar hukum. Maka dari itu, partai langsung memberikan sanksi tegas. Meskipun belum jelas alasan Hiraiwa mengungkapkan skandal ini sekarang, banyak yang menduga hal ini dilakukan untuk mendahului pemberitaan media.

Akibat skorsing ini, peluang Hiraiwa untuk kembali maju melalui jalur perwakilan partai di pemilu mendatang sangat kecil. Satu-satunya jalan yang tersisa baginya adalah maju sebagai calon independen dan berharap terpilih berdasarkan dukungan pribadi masyarakat.

Sumber: ©︎ Tokyo Kinky | Dok: ©︎ Tokyo Kinky