Nagi Seishirou

Blue Lock entah bagaimana membuat karakter Nagi ini menjadi spesial yang dari awal tak dekat dengan sang MC, Isagi. Yup, Blue Lock menghadirkan sebuah film spesial khusus untuk Nagi Seishirou. Film yang menceritakan kembali kisah Blue Lock dari sudut pandang karakter Nagi.

Gw sendiri bukan big fan dari serial Blue Lock, jadi cukup penasaran kenapa Nagi ini sampai dibuat filmnya sendiri. Untuk menjawab rasa penasaran gw itu, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan gw untuk menonton film Blue Lock Episode Nagi ini.

Visual Effects

Jelas yang jadi perhatian utama dan hal yang paling mencolok buat gw di serial blue lock, Visualnya. Visualnya antara bagus ga bagus, kenapa? Yang ngikutin seriesnya pasti tahu kalau visual Blue Lock itu bagus dan keren, untuk movie ini gak berubah. Jadi visualnya dibilang tetap bagus, tapi gak spesial untuk sebuah film.

Meski secara keseluruhan bagus, ada beberapa bagian yang kurang nyaman di mata. Penggunaan CGI yang terkadang muncul dan gak menyatu dengan bikin gw merasa sedikit terganggu. Ada juga beberapa adegan yang terasa kurang dianimasikan dengan baik. Walaupun gak banyak, gw langsung sadar ketika adegan-adegan itu muncul, yang tentu agak mengganggu. Bukan masalah yang besar tapi untuk sebuah film harusnya ini lebih diperhatikan.

Audio Tension

Apresiasi kepada tim produksi terutama bidang sound directing. Jenis audio yang sebenernya gak terlalu gw suka, tapi penggunaannya tepat. Semua BGMnya sangat tepat penempatannya dan menambah suasana di setiap adegan. Yang terpenting, penggunaan BGM ini bikin tensionnya selalu naik. Apa maksudnya?

Blue Lock adalah anime shounen sport, artinya suasana tegang akan selalu hadir di sepanjang jalannya cerita. Penggunaan BGM dengan tension yang tepat bikin kita terbawa suasana dengan ceritanya yang tegang seiring waktu. Pembangunan suasana tegang ini yang akan bikin kita ga sadar kalau film ini berjalan begitu cepat dan tiba-tiba berada di ujung cerita.

Gimik Recap

Segi cerita yang sebenernya ga jelek, cuman kalo kita liat konteks filmnya rasanya kurang memuaskan. Secara keseluruhan, ini cuman film recap dari sudut pandang Nagi. Minusnya, Gak banyak scene baru yang bener-bener baru secara cerita. Kebanyakan scenenya udah muncul di Blue Lock season 1 tapi sudut pandang Nagi, ya udah ga sespesial itu sebenernya.

Penyampaian cerita pun disuguhkan dengan sangat cepat. Sat-set-sat-set seakan semua informasi masuk begitu aja, yang mungkin juga ini efek dari penggunaan BGM dengan tension up yang gw sebut sebelumnya. Bagian akhir film pun dipadatkan dengan banyaknya jump cut untuk memangkas durasi namun mencapai tetap mencapai titik akhir cerita yang diharapkan.

Perbandingan

Banyak film anime yang fokusnya bukan ke karakter utama, 2 contohnya adalah Liz and the Blue Bird dan SAO Progressive walau Asuna bisa dibilang main heroinenya sih. Film Liz hampir tidak ada kesinambungan dengan cerita utama, bahkan karakter utama dari serial aslinya pun bisa dihitung jari kemunculannya. Dari sisi cerita, Liz sangat fokus menggambarkan 2 karakter figuran yang menjadi karakter utama disini dan mengambil sudut pandang yang tidak ada di serial utamanya.

Berbeda dengan SAO Progressive, sekalipun Asuna menjadi partner utama dan main heroine dalam serial SAO, film Progressive pun benar-benar mengambil sudut pandang Asuna yang tak ada dalam cerita utama dengan fokus kepada Kirito. Bukan hanya backstory, namun pertemuan Asuna dengan Kirito juga lebih difokuskan pada Asuna yang belum mengenal Kirito dan Kirito sendiri hanya digambarkan kehadirannya saja.

Bukan Hal Spesial

Dari perbandingan yang gw jabarkan sebelumnya, film “Blue Lock -Episode Nagi-” ini rasanya tak terlalu spesial untuk fokus cerita yang bukan ke karakter utama. Meski kita diperlihatkan banyak sudut pandang Nagi, tak banyak adegan baru yang diperlihatkan seolah ini sebuah recap saja. Beruntungnya, masih banyak aspek yang bisa dibilang cukup bagus dan buat gw sendiri bisa menikmati filmnya dan cukup enjoy.

Untuk film Blue Lock ini, layak atau tidaknya ditonton tergantung kalian. Seperti judul halaman ini, gw akan berpikir kembali untuk menonton film ini di layar lebar terutama jika harus mengorek receh. Bukan sebuah film yang buruk, namun menjadi pertanyaan mengapa bagian Nagi ini harus dibuat film? Dengan kualitas yang tak maksimal, banyaknya adegan yang dipercepat, bahkan adegan-adegan yang sama seperti season 1nya, sepertinya lebih cocok dibuat OVA daripada sebuah film layar lebar.