Kontroversi mengenai Skin Blanc Fortune Express dalam Goddess of Victory NIKKE membuat banyak pemain game bertanya-tanya tentang alasan desain yang dianggap terlalu berani. Polemik ini menarik perhatian karena menyoroti kreativitas desainer, inspirasi mode, serta bagaimana tren fashion dunia nyata dapat memengaruhi desain karakter dalam sebuah game.
Kontroversi Skin Blanc Fortune Express dalam Goddess of Victory NIKKE
Skin Blanc Fortune Express yang dirilis untuk event Natal di Goddess of Victory NIKKE menuai kritik dari sebagian komunitas game. Banyak pemain menilai bahwa desain tersebut membuat Blanc terlihat “tidak pakai celana”, sehingga memicu perdebatan di kalangan penggemar game. Kontroversi ini berkembang karena desain tersebut tampil berbeda dibanding skin karakter lain dalam dunia game.

Desain Blanc Fortune Express menjadi pembicaraan hangat setelah penggemar game melihat tampilannya dalam event. Pemain Goddess of Victory NIKKE mempertanyakan keputusan desain yang dianggap terlalu terbuka untuk karakter game. Namun, desainer skin Blanc memberikan penjelasan langsung yang kemudian mengubah cara sebagian pemain melihat desain tersebut.
Menurut informasi resmi, skin Blanc Fortune Express dibuat oleh Dore, seorang Artist Designer yang terlibat dalam pengembangan karakter di Goddess of Victory NIKKE. Sang desainer menyampaikan penjelasan lewat platform X dan menegaskan bahwa inspirasi desain game tersebut sepenuhnya berasal dari tren fashion dunia nyata. Penjelasan itu menjadi titik balik yang membuat penggemar game lebih memahami latar belakang desain unik tersebut.
Alasan Artist Designer Membuat Blanc Seolah Tidak Pakai Celana
Dore menjelaskan bahwa tampilan Blanc Fortune Express dalam Goddess of Victory NIKKE didasarkan pada fashion model di dunia nyata, terutama gaya tanpa celana yang sempat menjadi tren. Artist tersebut menyebut bahwa desain game tersebut mengikuti style yang diperagakan oleh model dan selebritas wanita. Tren ini memang menampilkan pakaian yang tampak seperti “tanpa celana” dengan menonjolkan celana dalam sebagai bagian dari gaya busana.

Menurut Dore, gaya yang ia adaptasi ke dalam desain Blanc Fortune Express bukanlah sekadar kreativitas bebas, tetapi representasi dari tren fashion sesungguhnya. Ia menyebut bahwa gaya tersebut merupakan style asli dan pernah populer di kalangan model. Hal ini membuat banyak penggemar game menyadari bahwa inspirasi skin tersebut benar-benar mengikuti referensi nyata.
Investigasi Mengenai Tren Fashion Tanpa Celana
Pernyataan Dore mendorong investigasi lebih jauh mengenai apakah tren fashion tanpa celana memang benar ada dan relevan dengan desain Blanc Fortune Express. Tren yang sempat muncul dalam dua tahun terakhir tersebut pernah dibahas oleh Vogue dan menunjukkan bahwa model maupun selebritas memang pernah mempopulerkannya. Mode tersebut sering dikenakan pada iklim hangat dan menggunakan celana dalam atau leotard ketat sebagai bagian utama gaya berpakaian.

Sumber seperti Vogue menjelaskan bahwa tren tanpa celana merupakan kebangkitan mode lama yang terinspirasi dari penari dan ikon kebugaran. Para model biasanya mengenakan celana dalam di atas celana ketat atau sebaliknya. Penjelasan ini memperkuat bahwa desain Blanc Fortune Express dalam Goddess of Victory NIKKE mengikuti tren mode yang benar-benar ada di dunia nyata dalam industri fashion, bukan dibuat sembarangan demi kontroversi game.
Perbedaannya, model dunia nyata cenderung menggunakan celana dalam bertekstur lebih tebal, sedangkan versi desain Blanc Fortune Express dalam game tampil lebih tipis. Meskipun begitu, tetap jelas bahwa inspirasi fashion modern menjadi landasan utama desain karakter dalam game, sesuai penjelasan Artist Designer.
Kesimpulan dari Kontroversi Skin Blanc Fortune Express
Kontroversi skin Blanc Fortune Express di Goddess of Victory NIKKE menunjukkan bahwa desain karakter game sering kali dipengaruhi tren fashion yang berkembang di dunia nyata. Penjelasan dari Dore sebagai Artist Designer memperjelas bahwa keputusan kreatif tersebut memiliki dasar dan referensi yang nyata. Pada akhirnya, meski menuai kritik, skin tersebut memberikan gambaran bagaimana kreativitas industri game terhubung dengan perkembangan fashion modern.
Rekomendasi
Developer Jepang Hadapi Masalah Terkait Lisensi Font
1 jam yang lalu
Game Yakuza Kiwami 3 & Dark Ties yan Perlihatkan Gameplay Menjelang Perilisan Pada Tahun 2026
1 jam yang lalu
SEGA Football Club Champions 2026 Siap Rilis Global
1 jam yang lalu
Atlus dan TOSE Kerja Sama Besar untuk Persona 4 Revival
2 jam yang lalu