Pop Kultur
Musim Hujan Jepang Belum Usai Meski Cuaca Terik
Musim Hujan Jepang Belum Usai Meski Cuaca Terik

Cuaca terik belakangan ini mulai dirasakan di sebagian besar wilayah Jepang. Namun, menurut Badan Meteorologi Jepang, fenomena ini tidak menandakan berakhirnya musim hujan Jepang. Meskipun suhu panas meningkat, curah hujan diperkirakan akan kembali hadir pada akhir Juni. Kondisi cuaca Jepang saat ini dianggap hanya sebagai jeda sementara dalam musim penghujan.

Musim Hujan Jepang Masih Berlangsung Meski Cuaca Cerah

Kendati matahari bersinar terang dan suhu udara terus naik, musim hujan Jepang belum benar-benar usai. Direktur Konsultasi Cuaca, Mineo Nishi, menyatakan bahwa fenomena ini disebut sebagai “istirahat di musim hujan”. Artinya, curah hujan memang sempat mereda, namun belum benar-benar berakhir. Dalam beberapa hari terakhir, cuaca Jepang terlihat lebih cerah akibat tekanan tinggi dari perairan Pasifik. Hal ini menyebabkan awan hujan di sekitar wilayah Honshu menipis dan memberikan kesan bahwa musim hujan telah berakhir.

Menurut Nishi, tekanan tinggi Pasifik di sisi selatan Pulau Honshu menguat dan bergerak ke utara. Pergerakan ini menyingkirkan awan hujan dari langit Jepang, mengakibatkan peningkatan suhu serta langit cerah. Namun, kondisi ini bersifat sementara. Prediksi Badan Meteorologi Jepang menunjukkan bahwa curah hujan akan kembali pada tanggal 21 Juni hingga akhir bulan. Oleh karena itu, masyarakat diminta tetap waspada dan tidak menganggap musim hujan Jepang telah berakhir hanya karena beberapa hari tanpa hujan.

Curah Hujan Diperkirakan Kembali di Akhir Juni

Badan Meteorologi Jepang memperkirakan curah hujan akan kembali pada 21 Juni, menandakan bahwa musim hujan masih aktif. Kembalinya awan hujan diprediksi akan meliputi wilayah Pulau Honshu, yang sebelumnya sempat dilanda cuaca panas. Kondisi ini akan berlangsung hingga akhir bulan, dan publik diminta bersiap menghadapi perubahan cuaca Jepang yang tidak menentu.

Selama jeda musim hujan ini, suhu di wilayah Kanto bahkan mencapai tingkat yang cukup ekstrem. Tekanan tinggi dari Pasifik membawa hawa panas ke wilayah tersebut, memperkuat persepsi bahwa musim hujan telah berakhir. Padahal, menurut Nishi, kondisi ini hanya bersifat sementara. Ia mengimbau masyarakat tetap menjaga hidrasi dan berhati-hati selama cuaca panas berlangsung. Perubahan cuaca Jepang secara tiba-tiba ini menjadi ciri khas dari musim hujan Jepang, yang sering kali diselingi oleh periode cerah singkat.

Waspada Panas Terik Selama Musim Hujan Jepang

Meski masih berada dalam periode musim hujan Jepang, suhu udara yang meningkat menimbulkan risiko kesehatan, seperti dehidrasi dan heatstroke. Mineo Nishi menyarankan agar masyarakat tetap menjaga keseimbangan tubuh, terutama dengan minum air yang cukup dan menghindari aktivitas berat di luar ruangan. Fenomena tekanan tinggi dari Pasifik dapat menyebabkan suhu tinggi berlangsung di area yang luas, meski awan hujan akan segera kembali.

Curah hujan yang akan hadir kembali diperkirakan akan membawa cuaca lebih sejuk, tetapi hingga saat itu tiba, panas terik masih menjadi tantangan harian warga Jepang. Situasi cuaca Jepang saat ini memperlihatkan pentingnya pemahaman masyarakat akan dinamika musim, terutama dalam menyikapi informasi cuaca yang sering kali berubah-ubah. Mengantisipasi risiko selama cuaca ekstrem akan membantu menjaga kesehatan dan kenyamanan selama musim hujan Jepang berlangsung.

 

Sumber: ©︎ Mainichi | Dok: © Yoshiyuki Hirakawa/Mainichi