
Kehadiran dua orang Indonesia sebagai supir truk di Wakayama, Jepang menjadi perhatian besar. Langkah ini tidak hanya menandai babak baru bagi para pekerja muda Indonesia, tetapi juga memberikan jawaban nyata atas krisis tenaga kerja yang tengah melanda sektor transportasi di Jepang.
Orang Indonesia Resmi Menjadi Supir Truk di Wakayama Jepang
Dua pemuda asal Indonesia, Iptu Sukma Mahadita dan Ginan Jalu Pudiyanto, resmi bekerja sebagai supir truk di Prefektur Wakayama, Jepang dengan izin tinggal Tokutei Ginou. Kehadiran dua orang Indonesia ini menjadi sejarah, sebab untuk pertama kalinya posisi supir truk di Wakayama diisi oleh tenaga kerja asing asal Indonesia yang siap mendukung kebutuhan transportasi di Jepang.
Upacara resmi penerimaan digelar di Toba Unso Co., Ltd. yang berlokasi di Kota Wakayama. Dalam kesempatan itu, Presiden Direktur Hiroki Toba menyerahkan langsung surat keputusan kerja kepada kedua supir truk asal Indonesia. Melalui skema Tokutei Ginou, Jepang membuka peluang lebih luas bagi orang Indonesia dengan keterampilan khusus dan kemampuan bahasa Jepang untuk mengisi sektor vital.
Mahadita mengungkapkan rasa bangga bisa mewujudkan impian menjadi supir truk jarak jauh di Jepang, sementara Pudiyanto menuturkan keinginannya untuk membawa pulang pengalaman tersebut demi membangun usaha di Indonesia. Kedua orang Indonesia ini mencerminkan semangat generasi muda yang berani menghadapi tantangan global.
Menurut Hiroki Toba, krisis supir di Jepang menjadi alasan utama perusahaan merekrut tenaga kerja asing. Dengan pelatihan yang tepat, ia yakin supir truk asal Indonesia mampu setara dengan sopir profesional Jepang. Kehadiran Mahadita dan Pudiyanto tidak hanya bermanfaat bagi Wakayama, Jepang, tetapi juga membawa kebanggaan bagi Indonesia.
Rekomendasi

Perceraian Kensho Ono dan Kana Hanazawa Bikin Fans Terkejut
1 menit yang lalu
B-Komachi Siapkan Konser Virtual Beyond the Brilliance Pada Tahun 2026
22 menit yang lalu
Atlet Menembak Olimpiade Jadi Inspirasi Film Parodi
1 jam yang lalu
Penduduk Jepang Semakin Menua dan Tantangan Masa Depan
1 jam yang lalu