Game
Ghost of Yotei: Janji Menjaga Budaya Jepang
Ghost of Yotei: Janji Menjaga Budaya Jepang

Sukses besar Ghost of Tsushima telah membangun ekspektasi tinggi terhadap sekuelnya, Ghost of Yotei. Game ini menjanjikan pengalaman mendalam tentang budaya Jepang, sejarah Jepang, dan lokasi Jepang yang dikemas secara fiksional namun tetap autentik. Tidak hanya sekadar menyajikan aksi, Ghost of Yotei hadir membawa misi penting untuk menghormati nilai-nilai tradisional yang melekat dalam kehidupan masyarakat Jepang.

Ghost of Yotei Hadirkan Nuansa Budaya Jepang yang Otentik

Nate Fox, sang Director dari Ghost of Yotei, mengungkapkan tekadnya untuk menciptakan game yang menghormati budaya Jepang, sejarah Jepang, dan nilai Jepang secara utuh. Dalam postingan blog resmi PlayStation, ia menyebut perjalanan mereka ke Jepang sebagai bagian penting dari riset pengembangan game. Melalui kunjungan ke berbagai situs budaya dan interaksi dengan para ahli, tim Sucker Punch mendapatkan pemahaman baru mengenai pentingnya menghadirkan representasi yang akurat dan penuh rasa hormat terhadap Jepang.

Menurut Nate, perjalanan ke Jepang merupakan pengalaman yang “membuka mata” dan memberikan semangat baru kepada timnya untuk menggambarkan pulau fiksi Yotei dengan latar Jepang, unsur sejarah Jepang, dan budaya Jepang yang kuat. Mereka tidak hanya merekam visual, tetapi juga mencoba menangkap "semangat" dari lokasi nyata yang menginspirasi dunia dalam game tersebut.

Proses Riset Ghost of Yotei di Jepang

Dalam menciptakan Ghost of Yotei, tim developer secara langsung mengunjungi wilayah Hokkaido untuk mendalami lingkungan Jepang, alam Jepang, dan budaya lokal Jepang. Mereka bertemu dengan ahli budaya, peneliti sejarah, dan masyarakat setempat demi memperoleh wawasan otentik yang akan dituangkan dalam narasi dan dunia game.

“Semua orang dari Sucker Punch yang mengikuti perjalanan mengumpulkan referensi tersebut kembali ke studio dengan hasrat yang kuat untuk menghadirkan kesan autentik,” ujar Nate Fox. Tim berusaha menangkap tidak hanya elemen visual, tetapi juga kebijaksanaan Jepang, nilai estetika Jepang, dan filosofi Jepang dalam menciptakan dunia fiksional yang bermakna.

Perbandingan dengan Game Bertema Jepang Lainnya

Popularitas Ghost of Yotei semakin mencuat terutama setelah banyaknya kritik yang diarahkan pada game kompetitor seperti Assassin’s Creed Shadow. Game tersebut dianggap gagal merepresentasikan identitas Jepang, sejarah Jepang, dan budaya Jepang secara akurat, membuat para gamer kecewa.

Sebaliknya, Ghost of Yotei justru dipandang sebagai angin segar yang menjanjikan pengalaman imersif dengan pendekatan yang lebih penuh penghormatan. Dengan fokus pada warisan Jepang, cerita Jepang, dan lokasi Jepang, Nate Fox dan timnya berusaha menjawab ekspektasi para pemain yang ingin lebih dari sekadar aksi. Mereka ingin pengalaman yang membawa pemain menyelami kekayaan budaya Jepang.

 

Sumber: ©︎ Gamebrott | Dok: © Ghost Of Yotei