
Seorang mahasiswa asal Tiongkok berusia 27 tahun yang tinggal di Shibuya, Tokyo, kembali mendaki Gunung Fuji hanya empat hari setelah diselamatkan sebelumnya. Ia kembali untuk mengambil barang-barangnya yang tertinggal, termasuk ponsel. Namun, ia kembali mengalami kesulitan dan harus diselamatkan lagi.
Menurut Kepolisian Prefektur Shizuoka Pos Fujinomiya, mahasiswa tersebut melaporkan sekitar pukul 14.00 pada tanggal 22 bahwa ia kehilangan crampon (paku salju) dan merasa mual sehingga tidak bisa turun dari dekat puncak Gunung Fuji. Ia akhirnya diselamatkan menggunakan helikopter oleh tim dari Prefektur Yamanashi.
Empat hari kemudian, tepatnya pada 26 April sekitar pukul 12.50 siang, mahasiswa yang sama kembali jatuh sakit di dekat pos ke-8 jalur Fujinomiya dan tidak bisa melanjutkan perjalanan turun. Tim Penyelamat Gunung dari Kepolisian Shizuoka dikerahkan dan membawa mahasiswa tersebut dengan tandu ke pos ke-5, sebelum akhirnya diserahkan ke tim pemadam kebakaran.
Mahasiswa itu menyatakan, "Saya tidak akan pernah mendaki gunung ini lagi." Perlu diketahui bahwa Gunung Fuji secara resmi baru dibuka untuk pendakian pada 1 Juli di sisi Yamanashi dan 10 Juli di sisi Shizuoka. Kedua prefektur telah menghimbau agar masyarakat tidak mendaki selama masa penutupan.
Sementara itu, alpinis terkenal Noguchi Ken menuliskan di X (sebelumnya Twitter), bahwa meskipun nyawa mahasiswa tersebut berhasil diselamatkan, sikap mentalnya sangat disayangkan. Ia menyebut mahasiswa tersebut "bodoh" dan menyarankan agar biaya penyelamatan dibebankan kepadanya.
Sumber: ©︎ Shankei Shinbun | Dok: ©︎ Pakutaso
Rekomendasi

9 Tim Lolos ke Grand Final FFNS 2025 Fall di Makassar
18 jam yang lalu
Capcom Batalkan Presentasi Teknis Monster Hunter Wilds di CEDEC 2025, Apa Penyebabnya?
22 jam yang lalu
Call of Duty: Mobile Catat Keuntungan $3 Miliar dan Tembus 1 Miliar Unduhan
22 jam yang lalu
Ubisoft Kembali Lakukan PHK, Red Storm Entertainment Jadi Korban
22 jam yang lalu