Bentrok Calo Kerja Indonesia di Jepang Gegerkan Gunma
Bentrok calo kerja Indonesia di Jepang tewaskan satu orang dan libatkan 17 pelaku. Polisi usut jaringan calo ilegal di Gunma.
Minggu, 20 April 2025 | 13:39 WIB

Bentrok calo kerja Indonesia di Jepang kembali menyita perhatian publik, kali ini terjadi di Kota Isesaki, Prefektur Gunma. Konflik antar warga negara Indonesia itu tidak hanya mengganggu keamanan lingkungan, tetapi juga mengungkap sisi gelap praktik percaloan kerja ilegal di luar negeri. Insiden berdarah ini menunjukkan betapa sengitnya persaingan antar calo kerja Indonesia di Jepang yang berebut lahan dan klien di wilayah yang sama.
Tragedi Berdarah Akibat Perseteruan Calo Kerja di Jepang
Awal Perselisihan Calo Kerja Indonesia di Jepang
Bentrok calo kerja Indonesia di Jepang ini bermula dari konflik dua kelompok percaloan tenaga kerja yang telah lama berseteru. Mereka sama-sama berperan sebagai perantara untuk pencari kerja asal Indonesia yang ingin mendapatkan pekerjaan di Jepang. Namun, salah satu kelompok disebut enggan membayar uang jasa yang ditagihkan oleh pihak lain, hingga terjadi aksi penyerangan yang berujung bentrok calo kerja Indonesia di Jepang.
Persaingan tidak sehat antar calo kerja Indonesia di Jepang tersebut diduga berlangsung dalam waktu yang cukup lama. “Perselisihan dimulai dari masalah pembayaran yang tak kunjung diselesaikan,” ujar salah satu rekan pelaku. Praktik percaloan seperti ini seringkali menjerat para pekerja migran dalam lingkaran eksploitasi dan kekerasan. Situasi tersebut turut memperburuk citra komunitas calo kerja Indonesia di Jepang di mata warga lokal.
Senjata Tajam Digunakan dalam Bentrok Calo Kerja Indonesia di Jepang
Dalam peristiwa tragis itu, kelompok calo kerja Indonesia di Jepang yang menyerbu apartemen membawa senjata tajam dan alat berbahaya lainnya. Belasan pria diketahui menggunakan pisau, sabit, dan pipa besi saat bentrok terjadi. Akibatnya, satu orang tewas akibat tusukan di punggung, sementara beberapa lainnya mengalami luka serius akibat kekerasan yang dilakukan secara brutal oleh kelompok calo kerja Indonesia di Jepang tersebut.
Polisi menangkap 17 orang terlibat dalam aksi kekerasan ini, dan mayoritas dari mereka diketahui tidak memiliki izin tinggal resmi di Jepang. Salah satu tersangka utama mengakui telah menusuk korban dua kali. Penggunaan senjata tajam dalam konflik calo kerja Indonesia di Jepang ini membuat publik terguncang, apalagi mengingat insiden itu terjadi di kawasan permukiman yang biasanya tenang dan aman.
Warga Resah Akibat Aktivitas Calo Kerja Indonesia di Jepang
Warga sekitar lokasi bentrok calo kerja Indonesia di Jepang mengaku sudah lama merasa resah dengan aktivitas para pelaku. Mereka sering melihat pesta minum-minum hingga suara musik keras dari apartemen yang dihuni para calo kerja Indonesia di Jepang. Kejadian tragis ini seakan menjadi klimaks dari keresahan warga yang sebelumnya belum mendapatkan respons tegas dari pihak berwenang.
Setelah insiden terjadi, aparat kepolisian Jepang langsung meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas mencurigakan di lingkungan tersebut. Penanganan terhadap konflik calo kerja Indonesia di Jepang ini mendapat apresiasi dari masyarakat sekitar, yang merasa lebih aman dan tenang. Saat ini, penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap apakah ada jaringan calo kerja Indonesia di Jepang yang lebih luas di balik insiden ini.
©︎ Yahoo! Japan
Penulis

Danindra
bang DanBaca Juga
.webp)



