Jepang
AS Dorong Pembahasan Manipulasi Mata Uang Jepang
AS Dorong Pembahasan Manipulasi Mata Uang Jepang

Dalam upaya mengatasi defisit dagang AS, isu manipulasi mata uang dan nilai tukar yen menjadi sorotan utama dalam hubungan ekonomi antara Amerika Serikat dan Jepang. Langkah ini mencerminkan kekhawatiran Washington atas ketidakseimbangan perdagangan yang dinilai merugikan eksportir domestik. Pemerintah AS mendorong diskusi yang lebih mendalam dengan Jepang demi menciptakan sistem perdagangan yang lebih adil dan transparan.

AS Serius Bahas Manipulasi Mata Uang Jepang

Keinginan Amerika Serikat untuk membahas manipulasi mata uang Jepang mencuat dalam wawancara Jamieson Greer di stasiun televisi CBS. Ia menegaskan bahwa praktik nilai tukar yang tidak seimbang dapat memberikan dampak negatif pada ekspor AS dan sekaligus memberi keuntungan tidak adil bagi ekspor asing. “Manipulasi atau ketidaksesuaian mata uang dapat berdampak buruk pada eksportir AS,” ujarnya.

Permasalahan ini juga berkaitan erat dengan defisit perdagangan AS, yang sebagian besar datang dari negara-negara seperti Jepang. Greer menyatakan bahwa isu mata uang menjadi bagian penting dalam diskusi yang lebih luas tentang perdagangan bilateral. Menurutnya, tanpa pembahasan serius soal kurs, langkah penyelesaian defisit dagang akan sulit dicapai.

Fokus Negosiasi pada Stabilitas Nilai Tukar

Pemerintah AS kini menjajaki kemungkinan agar negara-negara mitra dagang, termasuk Jepang, mau berkomitmen untuk tidak melakukan manipulasi nilai tukar. Hal ini diyakini penting untuk menjaga stabilitas perdagangan global dan mencegah persaingan tidak sehat di sektor ekspor. Greer mengungkapkan bahwa pembahasan ini juga tengah dilakukan bersama mitra lain demi menciptakan kesepakatan yang solid.

Presiden Trump sebelumnya juga beberapa kali mengkritik lemahnya nilai tukar yen, yang dianggap memudahkan Jepang untuk mendongkrak ekspor mereka ke AS. Ketimpangan ini dinilai membuat produk lokal AS kalah bersaing di pasar domestik. Oleh karena itu, fokus negosiasi akan diarahkan pada pembentukan mekanisme yang bisa mencegah manipulasi kurs secara sepihak.

Pertemuan Tingkat Tinggi Dimulai Pekan Ini

Langkah konkret pertama dari pembicaraan ini akan dimulai saat delegasi perdagangan Jepang yang dipimpin oleh Menteri Revitalisasi Ekonomi Ryosei Akazawa melakukan kunjungan resmi ke Washington. Greer bersama Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, akan memimpin negosiasi perdagangan AS-Jepang yang mengangkat isu nilai tukar dan defisit dagang sebagai pokok utama.

Pembicaraan tersebut diharapkan dapat merumuskan pendekatan baru terhadap kerja sama ekonomi bilateral, termasuk dalam menetapkan batasan intervensi pasar mata uang. Dengan kerja sama yang transparan, kedua negara berharap dapat menciptakan hubungan perdagangan yang lebih adil, stabil, dan saling menguntungkan dalam jangka panjang.

 

©︎ The Japan Times