Jepang Lonjakan Wisatawan Anime Asing ke Jepang

Lonjakan wisatawan anime asing ke Jepang tengah mencuri perhatian dunia. Generasi yang tumbuh bersama anime kini berbondong-bondong mengunjungi lokasi nyata dari serial favorit mereka. Fenomena ini membuka peluang besar dalam pengembangan daerah, menarik perhatian masyarakat lokal dan mendorong berbagai inovasi wisata berbasis budaya populer Jepang.

Wisata Anime Asing Jadi Peluang Baru untuk Daerah

Kunjungan wisatawan anime asing ke berbagai daerah di Jepang menciptakan geliat ekonomi baru. Salah satu lokasi yang mendadak ramai adalah SMA Noshiro di Prefektur Akita, yang disebut-sebut menjadi model sekolah dalam anime legendaris Slam Dunk. Wisatawan seperti Anqi Wang dari Australia merasa takjub melihat langsung latihan basket sekolah yang menjadi inspirasi dalam film “The First Slam Dunk”. “Kakkoii, so cool,” katanya penuh semangat.

Peningkatan minat ini memicu semangat lokal. “Awalnya kami heran, tapi kini kami merasa lebih semangat berlatih,” ujar Haruto Sato, kapten tim basket. Museum Basket Noshiro mencatat lonjakan pengunjung, dengan 589 wisatawan asing pada tahun fiskal 2023—naik 5,5 kali lipat dibanding 2019. Wisata anime asing membawa harapan baru bagi masyarakat yang sebelumnya kurang terdampak arus wisata.

Kota Kasukabe Tawarkan Wisata Keluarga Bertema Anime

Wisata anime asing juga memberi nafas segar bagi Kasukabe, Saitama, yang dikenal lewat anime Crayon Shinchan. Ketika toko Ito-Yokado Kasukabe hendak ditutup, wisatawan asing datang melihat langsung lokasi yang menjadi model supermarket dalam cerita Shinchan. Respon cepat pemerintah daerah adalah membuat Kasukabe Crayon Shinchan Strolling Map dalam tiga bahasa: Inggris, Mandarin, dan Korea.

Peta wisata ini mempermudah wisatawan asing mengenali titik-titik ikonik. Beberapa toko juga menerapkan layanan pembayaran elektronik dari China untuk memudahkan transaksi. Wisata anime asing yang terencana baik seperti ini tidak hanya meningkatkan kunjungan, tapi juga menciptakan hubungan emosional antara penggemar dan lokasi asli anime.

Layanan Khusus untuk Wisatawan China di Chibi Maruko Chan Land

Chibi Maruko Chan Land di Shizuoka memaksimalkan potensi wisata anime asing dengan mengadaptasi layanannya untuk pengunjung dari China. Mereka menambahkan karakter favorit Hanawa-kun dalam atraksi sand painting, serta menjual magnet bergambar kota lokal yang digemari wisatawan China. Langkah ini menunjukkan bagaimana taman hiburan bisa menyesuaikan diri dengan pasar internasional.

Wisata anime asing seperti ini mengangkat popularitas karakter lokal di luar Jepang. Dalam kerangka Cool Japan Strategy, strategi budaya pemerintah Jepang, industri konten termasuk anime berkembang pesat dan memberikan dampak ekonomi signifikan. Dengan nilai pasar mencapai ¥4,7 triliun pada 2022, wisata berbasis anime telah menjadi sektor pariwisata yang tak bisa diabaikan.

Tantangan dan Strategi Menangani Ledakan Wisata Anime

Meski wisata anime asing memberikan dampak ekonomi positif, beberapa daerah menghadapi tantangan seperti keramaian berlebihan dan gangguan lalu lintas akibat pengunjung yang berfoto di jalan. Beberapa lokasi kini menggunakan petugas keamanan untuk mengelola keramaian, seperti yang dilakukan di lokasi-lokasi film karya Makoto Shinkai.

Studio CoMix Wave Films bahkan memilih untuk tidak mempublikasikan lokasi-lokasi nyata dalam karya seperti Your Name. demi menjaga ketenangan lingkungan. Menurut Profesor Takeshi Okamoto dari Universitas Kindai, “Generasi penggemar anime kini cukup dewasa untuk menjelajahi dunia dan mereka memahami budaya anime secara mendalam”. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan kreatif serta aturan yang melibatkan komunitas lokal agar wisata anime asing tetap berkelanjutan.

 

©︎ The Japan Times

Penulis
Danindra
Danindra
bang Dan