Industri Anime Hadapi Tantangan Produksi, Kualitas Tinggi dan Tenaga Kerja Yang Minim
Industri anime menghadapi tantangan besar akibat minimnya tenaga kerja dan tuntutan kualitas tinggi, membuat produksi anime panjang semakin sulit.
Selasa, 25 Maret 2025 | 20:53 WIB

Dalam beberapa tahun terakhir, industri anime mengalami perubahan besar yang mempersulit produksi serial panjang. Tingginya tuntutan kualitas dan minimnya tenaga kerja membuat studio kesulitan memenuhi ekspektasi pasar. Dengan perkembangan ini, banyak pihak mempertanyakan masa depan produksi anime dalam format panjang.
Produksi Anime Panjang Semakin Sulit
Industri anime kini menghadapi kesulitan dalam mempertahankan produksi anime panjang. Menurut animator Kyouko Kotani, minimnya tenaga kerja dan tuntutan kualitas tinggi menyebabkan produksi dua musim berturut-turut hampir mustahil. Ia menjelaskan bahwa meskipun studio mendapatkan sumber daya untuk satu tahun produksi, mereka hanya mampu menghasilkan 12 episode dengan standar kualitas yang semakin mendekati film layar lebar.
Produksi Anime
“Masalahnya adalah industri animasi saat ini mengharuskan kualitas sinematik untuk serial televisi, yang membuat produksi jangka panjang menjadi sulit,” ujar Kotani. Akibatnya, banyak studio yang hanya berani memproduksi satu musim sebelum mempertimbangkan keberlanjutan proyek.
Kurangnya Animator Ahli Memperlambat Produksi
Salah satu faktor utama yang membuat produksi anime panjang semakin sulit adalah minimnya tenaga animator ahli. Kotani mengungkapkan bahwa sepuluh tahun lalu, animator masih bekerja tanpa henti, bahkan di hari libur, demi memenuhi tenggat waktu. Namun, saat ini semakin sedikit animator berpengalaman yang dapat mengerjakan gambar kunci dan tata letak dengan presisi yang diperlukan.
Banyak studio akhirnya terpaksa merekrut amatir atau animator kurang berpengalaman untuk mengisi kekosongan. Namun, hasil kerja mereka sering kali tidak layak tayang, sehingga supervisor harus memperbaikinya dari awal. Hal ini memperlambat proses produksi dan menambah beban kerja para animator senior yang tersisa.
Sistem Komite Produksi dan Dampaknya pada Anime
Banyak pengamat menyebut sistem komite produksi sebagai salah satu penyebab utama masalah ini. Sistem ini memungkinkan banyak pihak untuk berbagi risiko finansial, tetapi juga menyebabkan produksi anime dalam jumlah besar tanpa mempertimbangkan kapasitas studio.
“Masalahnya bukan hanya pada pembuat anime, tetapi juga pada pihak yang memberikan proyek. Strategi ‘sebanyak mungkin’ untuk melihat mana yang sukses kini menjadi bumerang,” kata salah satu komentar dalam diskusi industri anime. Akibatnya, banyak studio menerima proyek berlebihan dan berjuang untuk memenuhi standar yang diharapkan.
Dampak Streaming dan Tren Produksi Cepat
Layanan streaming juga berkontribusi pada peningkatan beban produksi anime. Dengan meningkatnya permintaan dari platform digital, studio merasa tertekan untuk terus memproduksi anime dalam jumlah besar. Namun, keuntungan yang diperoleh studio tidak selalu sebanding dengan usaha yang dikeluarkan.
Frieren Anime
“Distributor streaming mengambil bagian besar dari keuntungan sambil mendorong produksi dalam jumlah besar,” kata seorang pengamat industri. Model ini menyebabkan banyak anime diproduksi dengan cepat, tetapi kualitasnya tidak selalu optimal. Beberapa studio masih berusaha menjaga standar mereka, tetapi tekanan dari pasar membuat hal itu semakin sulit.
Solusi dan Harapan untuk Industri Anime
Meskipun industri anime menghadapi berbagai tantangan, masih ada harapan untuk perbaikan di masa depan. Salah satu solusi yang diusulkan adalah pengurangan adaptasi dari novel web dan fokus pada pembuatan konten orisinal. Dengan demikian, kreativitas dapat lebih berkembang tanpa harus mengikuti tren produksi yang berlebihan.
“Studio anime seharusnya lebih banyak membuat karya orisinal daripada terus-menerus mengadaptasi novel web,” ujar seorang penggemar anime. Selain itu, perubahan dalam sistem produksi dan peningkatan kesejahteraan animator dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Industri anime saat ini menghadapi tantangan besar akibat kombinasi tenaga kerja yang minim, tuntutan kualitas tinggi, dan tekanan dari sistem produksi. Jika tidak ada perubahan signifikan, produksi anime panjang akan semakin langka di masa depan. Namun, dengan adanya reformasi dalam sistem produksi dan fokus pada kualitas dibandingkan kuantitas, industri anime masih memiliki peluang untuk berkembang dengan baik.
Penulis

Danindra
bang DanBaca Juga




