Sayumi Michishige, mantan anggota grup idola legendaris Morning Musume sekaligus figur populer di dunia hiburan Jepang, mengumumkan pengunduran dirinya dari industri hiburan pada 19 Januari. Tanggal ini memiliki makna khusus, karena bertepatan dengan hari ia pertama kali bergabung dengan Morning Musume.

Dalam pernyataan yang ia unggah melalui situs resmi agensinya dan akun media sosial pribadinya, Michishige mengungkapkan bahwa ia telah menghadapi gangguan obsesif-kompulsif (OCD) sejak akhir tahun lalu. OCD adalah kondisi mental yang ditandai dengan munculnya pikiran atau obsesi yang tidak diinginkan, sehingga memicu kecemasan berlebihan. Untuk meredakan kecemasan tersebut, penderita sering kali merasa terdorong melakukan tindakan tertentu (kompulsif), meskipun mereka tahu perilaku tersebut tidak selalu masuk akal.

Contohnya, seseorang dengan OCD mungkin merasa perlu memeriksa kunci pintu berulang kali sebelum pergi, meski mereka tahu pintu sudah terkunci. Atau, ada yang merasa takut terhadap kuman hingga terus-menerus mencuci tangan atau membersihkan rumah. Perilaku ini tidak hanya melelahkan tetapi juga dapat mengganggu rutinitas sehari-hari.

Dalam unggahannya di Instagram, Michishige menceritakan bahwa selama beberapa tahun terakhir, ia merasa diliputi kecemasan dan ketakutan, terutama saat tidak berada di panggung. "Ketika saya sendirian, perasaan cemas itu seperti mengambil alih, dan saya tidak bisa melepaskannya. Setiap hari terasa tidak stabil," ungkapnya.

Ia juga berbagi bahwa meskipun sadar bahwa tindakan yang ia lakukan untuk menenangkan diri justru memperburuk kecemasan, ia sulit menghentikannya. "Aku mendapati diriku terjebak dalam lingkaran kecemasan yang membuat hari-hari terasa berat," tambahnya.

Pada akhir tahun 2023, Michishige akhirnya didiagnosis menderita OCD. Alih-alih merasa terbebani, ia justru merasa lega mendapatkan kejelasan atas kondisinya. "Sejujurnya, aku merasa lega saat menerima diagnosis ini," ujarnya dengan tulus.

Sayumi Michishige kini memutuskan untuk berfokus pada kesehatan mental dan kesejahteraannya. Perjalanan yang ia bagikan ini menginspirasi banyak orang untuk lebih memahami dan peduli terhadap isu kesehatan mental. Kami mendoakan yang terbaik untuknya dan berterima kasih atas keberaniannya berbagi cerita.

Ⓒ Amebio Japan