Berita Jepang Perkuat Transparansi Keuangan Dengan Kebijakan Bilingual

Perusahaan-perusahaan Jepang mulai bergerak cepat meningkatkan keterbukaan informasi keuangan mereka dalam bahasa Inggris. Langkah ini diambil menjelang penerapan kebijakan baru Bursa Efek Tokyo (TSE) yang mewajibkan perusahaan tercatat di pasar Perdana untuk merilis laporan keuangan triwulanan dan informasi penting lainnya secara bilingual, yaitu dalam bahasa Jepang dan Inggris, mulai April mendatang.

Untuk membantu perusahaan mempersiapkan diri, PwC Jepang menggandeng Takara Printing meluncurkan layanan pendukung pengungkapan hubungan investor (IR). Menurut Ryutaro Otsuji, mitra PwC Jepang, layanan ini bertujuan memperkuat kredibilitas internasional perusahaan Jepang sekaligus mendukung pertumbuhan pasar modal negara tersebut.

Tantangan dan Masa Tenggang

TSE memberikan masa tenggang satu tahun bagi perusahaan yang masih menyiapkan sistem bilingual. Hal ini mengingat banyak perusahaan menghadapi kendala seperti keterbatasan sumber daya manusia dan biaya tambahan untuk penerjemahan. Takara Printing mencatat, meskipun pengungkapan dalam bahasa Inggris semakin meningkat, hanya sedikit perusahaan yang dapat menyamai kualitas informasi dalam bahasa Jepang.

Perbandingan dengan Negara Lain

Negara-negara seperti Taiwan dan Korea Selatan sudah lebih dahulu menerapkan standar pengungkapan bilingual. Semua perusahaan di Bursa Efek Taiwan, misalnya, wajib merilis laporan keuangan dalam bahasa Inggris sejak tahun lalu. Di Korea Selatan, perusahaan besar yang tercatat di KOSPI harus menyampaikan informasi penting dalam bahasa Inggris dalam waktu tiga hari setelah publikasi dalam bahasa Korea.

Survei TSE pada investor asing menunjukkan tingkat ketidakpuasan yang tinggi terhadap pengungkapan informasi oleh perusahaan Jepang. Sebanyak 45% responden merasa "tidak puas," sementara 27% lainnya "relatif tidak puas." Banyak investor bahkan mengabaikan perusahaan yang tidak menyediakan informasi dalam bahasa Inggris.

Solusi dan Upaya Perusahaan

Untuk mengatasi tantangan ini, beberapa perusahaan mulai mengalihdayakan tugas penerjemahan ke penyedia layanan seperti PwC dan Takara Printing. PwC juga membantu perusahaan menghasilkan laporan sekuritas tahunan berbahasa Inggris, meskipun laporan ini belum diwajibkan oleh TSE. Laporan ini memuat banyak informasi penting yang menarik minat investor asing, meskipun proses penerjemahannya membutuhkan waktu dan biaya besar.

Di sisi lain, beberapa perusahaan memilih untuk menangani pengungkapan bilingual secara internal. Asteria, misalnya, telah merilis laporan keuangannya dalam bahasa Inggris sejak 2016. Untuk mempercepat proses, mereka merekrut staf baru yang bertanggung jawab atas penerjemahan. Selain itu, Asteria juga menggunakan video YouTube dan kolaborasi kreatif, seperti bekerja sama dengan pendongeng rakugo Kanada, Katsura Sunshine, untuk menyampaikan laporan keuangan dengan gaya komedi.

Menghubungkan dengan Investor Asing

Dengan kapitalisasi pasar yang relatif kecil, Asteria mengakui sulit menarik perhatian investor asing. Namun, mereka terus mencoba berbagai pendekatan untuk menjangkau audiens global, termasuk memberikan penjelasan yang lebih sederhana dan menarik tentang bisnis mereka.

Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Jepang dalam meningkatkan transparansi keuangan dan menarik minat investor asing. Meski tantangan masih

 

© 2025 The Japan Times

Penulis