Ketika Pasar Global Mengalahkan Jepang: Peluang atau Tantangan untuk Masa Depan Anime?
Melejitnya Anime di Pasar Global
Minggu, 12 Januari 2025 | 15:38 WIB
Setiap tahun, Asosiasi Animasi Jepang merilis Laporan Industri Anime, yang mencakup data lengkap tentang pertumbuhan industri ini. Namun, ada satu keunikan: laporan lengkap biasanya diterbitkan di bulan Desember, sementara data awalnya keluar pertengahan tahun. Artinya, Laporan Industri Anime 2024 yang baru saja dirilis sebenarnya menggambarkan kondisi industri anime tahun 2023.
Hasilnya? Angka yang luar biasa besar! Industri anime mencatatkan pendapatan total 3,3465 triliun yen—angka terbesar dalam sejarahnya, dengan peningkatan lebih dari 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ini juga menandai pertama kalinya pendapatan anime melampaui angka 3 triliun yen.
Jepang vs Dunia: Pasar Global Melesat
Dari jumlah tersebut, 3,3465 triliun yen, 1,6243 triliun yen berasal dari sumber dalam negeri, yaitu di Jepang. Sebaliknya, 1,7222 triliun yen berasal dari sumber asing, yang berarti, berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan oleh Asosiasi Animasi Jepang, pasar anime di luar negeri lebih besar daripada pasar Jepang, dengan pembagian sekitar 51,5 persen/48,5 persen.
Fakta menarik: untuk kedua kalinya dalam sejarah, pendapatan dari pasar luar negeri melampaui pasar Jepang, dengan proporsi 51,5 persen untuk pasar global dan 48,5 persen untuk domestik. Sebelumnya, situasi serupa hanya terjadi pada 2020, saat pandemi mendorong lonjakan besar dalam konsumsi anime global melalui platform streaming.
Namun, apakah ini berarti anime kini lebih populer di luar negeri dibandingkan di Jepang? Belum tentu.
Faktor-faktor di Balik Statistik
Kembali ke 2020, pandemi COVID-19 memaksa banyak orang di luar Jepang untuk berdiam diri di rumah, meningkatkan konsumsi hiburan digital, termasuk anime. Di sisi lain, di Jepang, pembatasan aktivitas seperti konser pengisi suara dan acara penggemar mengurangi pendapatan industri domestik.
Pada 2023, meski pandemi telah berakhir, nilai tukar yen yang melemah memainkan peran besar. Ketika pendapatan luar negeri dihitung dalam yen, fluktuasi mata uang ini menciptakan ilusi peningkatan yang lebih besar dari kenyataan. Meski begitu, pasar Jepang juga tumbuh signifikan, dengan peningkatan 10,6 persen dibandingkan 2022.
Implikasi Kreatif dan Globalisasi
Statistik ini memunculkan pertanyaan penting: Apakah popularitas global akan memengaruhi gaya dan kreativitas anime?
Beberapa pihak khawatir bahwa dengan proporsi pendapatan yang lebih besar dari luar negeri, studio anime mungkin merasa tertekan untuk mengubah visi artistik mereka agar lebih sesuai dengan selera global. Sebaliknya, ada juga yang melihat ini sebagai tanda bahwa anime kini telah menjadi media global, setara dengan film-film besar Hollywood.
Namun, perlu diingat, angka besar di 2023 lebih mencerminkan fluktuasi mata uang daripada perubahan drastis dalam preferensi penonton global. Jadi, meski pasar global kini lebih besar, mungkin terlalu dini untuk menyatakan bahwa anime telah mencapai "titik kritis budaya."
Yang pasti, industri anime terus berkembang pesat, baik di Jepang maupun dunia, menunjukkan daya tarik universalnya yang semakin kuat. Bagaimana perkembangan ini akan memengaruhi masa depan kreatifnya? Waktu yang akan menjawab.