Jadi, Bumi atau Langit yang berputar?
Review anime Orb: On The Movement of The Earth
Selasa, 26 November 2024 | 09:13 WIB
Orb: On The Movement of The Earth menjadi salah satu anime “Hidden Gem” musim ini. Anime yang jarang sekali dibahas karena tertimbun pamor Dandadan, Blue Box, dan juga Re:Zero yang memiliki kepopuleran lebih tinggi. Namun siapa sangka, anime ini justru memiliki cerita yang sangat menarik, menegangkan, membingungkan di saat yang sama.
Mengetahui Heliosentrisme dan Geosentrisme
Anime Orb: On The Movement of The Earth membawa sebuah kisah abad ke-15 di sebuah negeri di Eropa dimana masyarakat kala itu percaya pada Geosentrisme. Geosentrisme sendiri berarti percaya bahwa Bumi adalah pusat dunia dan langit lah yang berputar mengelilinginya.
Penganut Heliosentris, atau yang percaya kalau Matahari adalah pusat tata surya dianggap sebagai penista agama dan dapat dihukum hingga merenggut nyawa. Pada prolog, terdapat karakter yang melakukan penelitian mengenai heliosentris dan disiksa cukup berat menandakan kalau hal apapun yang berkaitan dengan heliosentris sangat dilarang pada masanya.
Siapa Tokoh Utamanya?
Episode demi episode berlalu, mungkin muncul pertanyaan “Siapa tokoh utama di anime ini?”. Sejauh animenya berjalan, fokus utama karakternya selalu berganti dan seperti tidak ada tokoh utama di animenya. Karena gw ga baca manganya, jadi gw sendiri gak tahu apakah akan berganti terus atau akan ada yang jadi tokoh utama.
Hal ini menjadi keunikan sendiri buat gw karena sang penulis bisa dengan cerdas membuat cerita yang fokus utama karakternya berbeda-beda namun mereka memiliki kesamaan, membuktikan heliosentrisme. Para tokoh utama ini adalah orang-orang cerdas yang rela meneliti hal yang dapat membuat mereka kehilangan segalanya hanya karena mereka melihat dunia dan langit yang indah.
Indahnya Dunia
Salah satu yang ditonjolkan dari visualnya tentu adalah langit yang menjadi sorotan utama di ceritanya. Dari setiap karakter yang menjadi fokus cerita, masing-masing memiliki scene di mana mereka menikmati pemandangan langit malam meyakini bahwa dunia ini indah.
Set latar di wilayah eropa abad ke-15 juga membuat visual anime ini tidak terlalu asing. Gw pribadi merasa ada suasana dari anime Vinland Saga yang memiliki latar di daerah Nordik juga. Mengambil latar seperti ini tanpa genre fantasy menurut gw menambah esensi dalamnya cerita pada animenya.
Aporia
Sesuai lagu endingnya yang dibawakan oleh Yorushika, Aporia. Pengertian kasarnya, aporia adalah rasa ragu, ungkapan keraguan atau kebingungan. Ini cukup filosofis rasanya karena memang di ceritanya terdapat keraguan dari setiap karakternya ketika awal mula menerima heliosentrisme.
Dalam lagu Yorushika sendiri, terdapat lirik "Bokura wa kikyuu ni ita” yang berarti “kita berada dalam balon udara”. Balon udara di sini dapat diartikan sebagai rasa pengetahuan yang luas, semakin tinggi melihat pemandangan melihat semakin banyak hal baru baik gunung, laut, atau hal lainnya. Hal ini menggambarkan para karakter yang haus akan rasa pengetahuan dan membuktikan heliosentrisme itu nyata.
Awas Pusing!
Anime ini cukup jarang dibahas pada musim ini, gak heran karena ada Dandadan, Blue Box dan juga Re;Zero yang jauh lebih populer sebelum animenya tayang. Anime ini pun tidak ada tidak ada hook di awal yang dapat membuat orang tertarik untuk menontonnya ditambah ceritanya yang cukup berat.
Meskipun begitu, anime ini mendapat rating yang cukup tinggi di MyAnimeList dan mimin sendiri cukup suka dengan anime ini. Bukan cuman ceritanya, tapi musik opening dan terutama endingnya yang sangat bagus dan filosofis. Kalian yang sudah menonton, apakah akan merekomendasikan anime ini ke teman kalian?