Review film My Annoying Brother, film pembuka Korea-Indonesia Film Festival 2024
Review film My Annoying Brother versi Indonesia sebagai film pembuka dari acara Korea-Indonesia Film Festival 2024
Jumat, 8 November 2024 | 17:50 WIB
Beautiful Shots
Langsung aja dengan hal yang gw pribadi suka banget yaitu sinematografinya. Yup, sinematografi di film komedi-drama ini justru jadi aspek yang paling gw suka daripada ceritanya itu sendiri yang seharusnya menjadi nilai jual filmnya.
Akan muncul pertanyaan “Kenapa?”
Gw ambil contoh ketika Jaya motoran malem-malem dan berhenti di pinggir jalan atau samping jalan tol. Di scene itu secara warna, shot, lighting dan berbagai hal lainnya bener-bener bikin kita punya rasa iba terhadap karakter Jaya dan paham kalau ada hal buruk yang menimpa Jaya dengan narasi melalui visual aja.
Adegan Jaya berhenti di pinggir jalan
Tak ada kejutan dalam ceritanya
Memang film ini merupakan remake dari film Korea Selatan yang cukup khas dengan dramanya alias Drakor. Bukan maksud gw untuk menjelek-jelekkan atau menjatuhkan drakor, tapi dari beberapa yang pernah gw tonton drakor ini cenderung “searah”.
Maksud “searah” ini kita bisa dikasih tahu dari pertengahan atau bahkan awal film bagaimana film ini berjalan hingga akhir tanpa twist.
Tanpa perlu pusing atau pikir panjang dan rasa terkejut saat nonton, ending filmnya udah keliatan dari pertengahan film. Bener aja sampe akhir film gak ada twist sama sekali yang bikin pesan atau perasaan yang disampaikan di film gak sampe ke diri gw. Cerita filmnya gak jelek, tapi buat gw pribadi gak ada yang spesial dari ceritanya.
Terlalu banyak musik
Hal yang paling gw kurang suka di film ini yaitu musiknya. Again, musiknya ga jelek tapi kaya hampir beberapa menit sekali tuh selalu ada lagu dan itu cukup mengganggu gw ketika nonton.
Rasanya kaya drama musikal cuman aktornya ga nyanyi lagunya aja…. di beberapa bagian nyanyi sih. Bagian audio simpel aja, karena lagi-lagi bukan hal yang spesial di film ini dan terlalu banyak lagu yang mengganggu. Gak buruk but it’s too much.
Remake film yang berhasil
Terkesan film yang kurang bagus karena perkataan gw sebelumnya namun jujur saja, film ini cukup bagus. Sayangnya film My Annoying brother ini bukan tipe film yang gw suka apalagi dengan cerita yang “searah”. Buat yang suka komedi-drama film ini cocok banget terutama scene emosional di akhir yang cukup menyentuh.
Sebagai film pembuka dari Korea Indonesia Film Festival 2024, keputusan yang tepat untuk mengambil film ini yang merupakan film Korea dan diremake ke versi lokal. Di luar festival pun, gw cukup yakin untuk menyarankan film ini kalo ditanya perihal film genre komedi-drama lokal.