Event & Press Release Salam Kenal dari Wibu4Planet: Transisi Energi Bersih ala Wibu Untuk Indonesia dan Jepang

Jakarta, 4 Mei 2024 – Karya-karya budaya populer Jepang yang mengusung tema lingkungan bahkan isu sosio-politik mampu menjembatani penggemar budaya populer Jepang atau wibu dengan gerakan sosial.

Trend Asia menilai, hal tersebut menciptakan ruang untuk mengajak wibu, yang jumlahnya semakin masif seiring popularitas budaya Jepang meningkat sejak medio 1980-an, ikut mengetahui keterlibatan Jepang di berbagai proyek energi di Indonesia. Karena itu, Trend Asia menciptakan komunitas pencinta anime peduli lingkungan, Wibu4Planet untuk mengajak wibu melawan krisis iklim dan mencapai transisi energi bersih yang adil.

Wibu4Planet(2)

Sebagai wadah pertama yang menggabungkan isu lingkungan dengan budaya populer Jepang, kolaborasi bersama wibu diharapkan mampu mendorong pemerintah Jepang membantu Indonesia mengatasi krisis iklim. Sebagaimana dalam Perjanjian Paris, negara maju seperti Jepang diminta untuk memimpin upaya dekarbonisasi dan membantu negara berkembang mengatasi krisis iklim.

“Krisis iklim merupakan ancaman global yang membutuhkan tindakan kolektif dari berbagai pihak. Kami yakin kerjasama antara wibu, organisasi lingkungan, dan pemerintah bisa menjadi kunci untuk transisi energi yang adil. Meskipun terasa rumit dan menakutkan, akan selalu ada harapan untuk membuat perubahan,” ujar Salman Al Farisi, Digital Campaigner dari Trend Asia.

Wibu4Planet(3)

“Melalui Wibu4Planet, setiap orang memiliki kesempatan mengurangi dampak krisis iklim. Langkah sederhananya bisa dimulai dari mempelajari apa itu krisis iklim, menerapkan gaya hidup hemat energi, membeli produk ramah lingkungan, hingga ikut terlibat meningkatkan kesadaran publik,” tambah Salman.

Ada Apa dengan Jepang?

Budaya populer Jepang memiliki banyak pengaruh besar di Indonesia, karena itu Wibu4Planet menggunakan cerita anime dan manga Jepang yang membahas isu lingkungan maupun sosial untuk menunjukkan keselarasan realitas yang terjadi di Indonesia.

Wano Kuni dari One Piece yang lingkungannya rusak akibat industri besi, misalnya, mencerminkan kerusakan lingkungan dan kerugian sosial yang terjadi di Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara karena tambang nikel. Wibu4Planet menunjukkan itu lewat VR 360 yang menekankan kemiripan lanskap geografis keduanya.

Wibu4Planet(4)

“Banyak anime, manga, dan musik Jepang yang mengambil inspirasi dari berbagai permasalahan struktural yang ada di Jepang dan dunia. Salah satunya Studio Ghibli yang terkenal sering mengangkat isu kepedulian terhadap lingkungan. Wibu4Planet juga mempercayai bahwa budaya populer bisa menciptakan interaksi yang lebih humanis dan mampu menggerakkan hati para peminatnya,” kata Salman.

Wibu4Planet juga menerbitkan doujinshi tentang maskot Wibu4Planet, Nekobu yang bertemu dengan karakter-karakter populer dari anime, manga, maupun film Jepang. Princess Mononoke, salah satu film Studio Ghibli yang terkenal paling getol membahas isu lingkungan dan kerusakan hutan menjadi satu kisah yang diulik Wibu4Planet karena mencerminkan deforestasi hutan di Kalimantan.

Namun, kisah Princess Mononoke bukan satu-satunya benang merah yang menyatukan Jepang dengan realitas di Indonesia. Jepang juga memiliki pengaruh besar di sektor energi di Indonesia sebab mendanai beberapa proyek energi. Tetapi, beberapa proyek masih melibatkan energi kotor batubara. Salah satunya ialah co-firing biomassa; teknologi yang membakar pelet kayu secara bersamaan dengan batubara di PLTU. Proses produksi pelet kayu itu yang menyebabkan deforestasi.

“Biomassa yang sering disebut sebagai sumber energi terbarukan sebenarnya bentuk greenwashing sebab turut mendorong deforestasi hutan-hutan alam di Indonesia dan memperburuk krisis iklim,” ujar Amalya Oktaviani, Bioenergy Campaigner Trend Asia.

Wibu4Planet(6)

Meski demikian, Wibu4Planet juga ingin menunjukkan bahwa budaya populer Jepang bisa menjadi cara untuk mempromosikan energi bersih terbarukan. Kota Pendragon dari Code Geass menjadi contoh baik kota modern yang menggunakan sumber energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga
bayu (PLTB), dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMh). Teknologi basis energi terbarukan dan ramah lingkungan seperti itu yang dibutuhkan Indonesia untuk mencapai transisi energi bersih.

“Sektor energi menjadi penyumbang terbesar gas rumah kaca ke atmosfer yang berkontribusi langsung terhadap pemanasan global. Bertransisi ke energi bersih terbarukan menjadi satu-satunya cara untuk dapat keluar dari ancaman krisis iklim yang lebih menakutkan tanpa mengurangi kualitas hidup manusia. Indonesia dengan sumber daya matahari, angin dan sungai sudah mulai bertransformasi ke energi bersih terbarukan sekalipun belum maksimal,” ujar Beyrra Triasdian, Renewable Energy Campaigner Trend Asia.

Dr Stone juga menjadi satu kisah yang diulik Wibu4Planet lewat doujinshi tentang petualangan Senku bersama Nekobu di Cirebon yang dikelilingi dua PLTU batubara Cirebon 1 dan Cirebon 2 yang menyebabkan polusi laut dan udara. Sang jenius Senku yang mampu merakit teknologi modern saat dunia kembali ke zaman batu menjadi sosok yang membantu warga Cirebon membangun PLTS sebagai sumber energi bersih yang menggantikan energi kotor dari PLTU batubara saat ia ter-isekai ke Indonesia.

Wibu4Planet(5)

Walaupun Jepang mendanai proyek batubara PLTU Cirebon 1 dan 2, ia mencabut pendanaannya untuk PLTU Indramayu dan mengabulkan permintaan dari masyarakat yang merasakan dampak kesehatan dan ekonomi dari polusi dan limbah PLTU. Hal ini menjadi satu kemenangan kecil menuju transisi energi dan mengentaskan krisis iklim di Indonesia.

“Dalam skema internasional untuk transisi energi, Jepang termasuk salah satu negara yang memberikan dana dengan jumlah besar ke Indonesia. Karena itu, kita perlu menjaga agar dana tersebut sepenuhnya digunakan untuk proyek energi terbarukan yang ramah lingkungan agar Jepang dan Indonesia bersama-sama bisa mencapai transisi energi bersih dan berkeadilan,” ujar Novita Indri, Energy Campaigner Trend Asia.

Penulis
Maulana Yazid
Maulana Yazid
Atmin Yang Posting.