Isu keamanan kembali menghantam industri gim global setelah mencuat dugaan serius terhadap Customer Support Ubisoft yang disinyalir menerima suap untuk memberikan akses ke sistem internal perusahaan. Dugaan ini muncul di tengah sorotan kasus pembobolan Ubisoft, yang sebelumnya berdampak besar pada ekosistem Rainbow Six Siege. Kombinasi lemahnya pengamanan internal dan potensi penyalahgunaan wewenang Customer Support membuat posisi Ubisoft menjadi perhatian publik dan komunitas gim.
Dugaan Suap Customer Support Ubisoft
Dugaan terhadap Customer Support Ubisoft mencuat setelah akun VX-Underground di Twitter/X mengunggah informasi mengenai celah keamanan internal perusahaan. Dalam cuitan tersebut dijelaskan bahwa selain pembobolan server, Ubisoft juga menghadapi risiko dari dalam perusahaan melalui Customer Support yang diduga menerima suap untuk membuka akses ke akun pengguna. Isu ini disebut telah terjadi sejak tahun 2021 dan melibatkan oknum tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan sistem Ubisoft.

Akses yang diberikan melalui panel Customer Support Ubisoft memungkinkan pihak luar melihat detail sensitif akun Rainbow Six Siege. Informasi tersebut mencakup nama lengkap hingga alamat IP pengguna, yang tentu meningkatkan risiko kebocoran data lebih luas. Dengan peran vital Customer Support, celah ini dinilai berbahaya bagi keamanan data konsumen Ubisoft.
Akses Internal dan Dampak Kebocoran Data
Melalui panel Customer Support Ubisoft, oknum yang mendapat akses dapat masuk ke akun pemain secara langsung. Kondisi ini membuka peluang terjadinya manipulasi akun, pelanggaran privasi, hingga potensi kerusakan sistem yang lebih masif di lingkungan Ubisoft. Kebocoran semacam ini bukan hanya berdampak pada satu judul gim, melainkan terhadap kepercayaan pengguna kepada Customer Support dan sistem keamanan perusahaan secara keseluruhan.

Ubisoft disebut telah berupaya meningkatkan kesadaran dan kerja sama internal agar Customer Support Ubisoft lebih waspada terhadap praktik ilegal. Namun, dugaan menyebutkan bahwa besarnya nilai suap membuat sebagian oknum tetap tergoda. Situasi ini menunjukkan bahwa faktor manusia menjadi titik kritis dalam keamanan Ubisoft.
Bukan Kasus Pertama di Industri Game
Kasus dugaan suap Customer Support Ubisoft bukanlah yang pertama di industri gim. VX-Underground juga menyoroti bahwa agen Customer Support di beberapa wilayah seperti Afrika Selatan, Mesir, dan India cenderung rentan. Sebelumnya, kasus serupa pernah menimpa PlayStation Network, di mana Customer Support menjadi target karena upah rendah dan pelatihan yang minim. Pola ini menunjukkan bahwa keamanan Ubisoft dan perusahaan gim lain sangat bergantung pada integritas internal.

Dengan adanya kejadian ini, praktik suap terhadap Customer Support kembali membuktikan bahwa uang dapat menjadi “senjata” berbahaya dalam merusak sistem keamanan Ubisoft dan industri gim secara umum.
Rekomendasi
Konami Targetkan Game Silent Hill Rilis Tiap Tahun
42 menit yang lalu
Game Ubisoft Dibobol Hacker, Klaim Grup Saling Bertentangan
49 menit yang lalu
Developer Game Swedia Kuasai 20% Pendapatan Steam 2025
56 menit yang lalu
Seorang Streamer Taklukkan Game Hollow Knight Path of Pain Dengan Dance Pad
3 jam yang lalu