Kaget! Obsesi Idol Ternyata Pengaruhi Otak
Apakah benar penggemar Idol rentan kehilangan fokus dan kecerdasan? Penelitian ini memunculkan perdebatan panas.
Fenomena Idol kembali menjadi bahan perbincangan setelah sebuah penelitian mengungkap adanya hubungan antara fanatisme Idol dan penurunan kecerdasan. Kontroversi terkait Idol ini memunculkan diskusi publik mengenai sejauh mana pengaruh obsesi terhadap figur publik dapat memengaruhi fungsi berpikir seseorang. Berbagai tanggapan terhadap isu Idol tersebut muncul dari masyarakat internasional hingga Jepang.
Kontroversi Penelitian Mengenai Idol dan Kecerdasan
Penelitian mengenai Idol ini berasal dari Universitas Katolik Pázmány Péter dan memicu perdebatan setelah menyebut bahwa penggemar Idol yang terobsesi memiliki IQ lebih rendah. Temuan terkait Idol tersebut menjelaskan adanya kaitan antara fanatisme berlebihan dan penurunan fungsi kognitif, termasuk kemampuan fokus individu. Bahkan, orang dengan kecerdasan tinggi pun dapat terdampak bila terlalu larut dalam dunia Idol sehingga memengaruhi keseharian mereka.
Metode Penelitian terhadap Fans Idol
Proses penelitian terhadap Idol ini melibatkan 1763 orang dewasa yang diminta mengisi Celebrity Attitude Scale untuk mengukur tingkat kekaguman pada figur publik. Hasil penelitian terkait Idol diperoleh setelah peserta menjalani tes inteligensi fluida dan kristal guna menilai kemampuan berpikir. Temuannya menunjukkan bahwa semakin tinggi fanatisme Idol, semakin rendah nilai pada kedua kategori kecerdasan tersebut.
Mengapa Fanatisme Idol Dapat Berdampak pada Kognisi?
Menurut peneliti, fenomena Idol ini memiliki dua kemungkinan penyebab utama mengapa fanatisme dapat menurunkan kemampuan berpikir. Pertama, individu dengan IQ lebih rendah cenderung mudah terbawa suasana glamor dalam dunia Idol tanpa memahami sisi komersial. Kedua, individu ber-IQ tinggi sekalipun dapat terdampak bila energi mentalnya terkuras karena fokus berlebihan pada Idol, sehingga menurunkan produktivitas.
Respons Publik Jepang terhadap Penelitian Idol
Di Jepang, penelitian terkait Idol ini kembali viral meskipun dirilis pada 2022 dan memicu reaksi publik yang beragam. Sebagian warganet menganggap hasil riset Idol tersebut masuk akal dan menilai obsesi berlebih sebagai hal yang merugikan. Namun, ada pula yang membela budaya Idol dengan komentar santai seperti “Kalau bisa bikin bahagia tanpa merugikan orang, kenapa tidak?” menunjukkan berbagai perspektif terhadap fenomena Idol itu sendiri.
Rekomendasi
Uta Miyoshi Bikin Ulah di Disneyland, Eh Sekarang Malah Jadi Aktris Kondang!
1 jam yang lalu
Manga Hinako Note Berakhir, Mitsuki Fokus Bikin Manga Hentai
3 jam yang lalu
SMA di Jepang Buka Klub Idol Mirip Love Live
4 jam yang lalu
Manga Megami no Café Terrace Berakhir, Kouji Seo Ungkap Rencana Baru
4 jam yang lalu