Game Stella Sora tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan pemain setelah mendapat banyak kritik sejak perilisan globalnya. Sebagai game yang dikembangkan oleh Yostar, ekspektasi penggemar cukup tinggi. Namun, hasil yang diterima justru jauh dari harapan karena berbagai aspek dalam game Stella Sora dianggap mengecewakan. Mulai dari konten terbatas, sistem monetisasi yang tidak ramah pemain, hingga skin karakter yang hanya mengganti tampilan wallpaper, semua menjadi bahan perbincangan yang menyoroti lemahnya kualitas game ini.
Stella Sora Tuai Kritik Karena Skin Karakter yang Mengecewakan
Sebagai game gacha terbaru dari Yostar, Stella Sora awalnya mendapat sambutan positif berkat antusiasme penggemar terhadap nama besar pengembangnya. Namun, dalam waktu singkat, game Stella Sora justru dibanjiri kritik pedas. Salah satu keluhan terbesar datang dari sistem skin berbayar yang dianggap tidak layak karena hanya mengganti tampilan artwork menu, bukan model 3D karakter di dalam permainan. Bagi banyak pemain, hal ini menunjukkan bahwa game ini gagal memenuhi standar dasar yang seharusnya dimiliki oleh game gacha modern.
Kekecewaan terhadap game Stella Sora ini makin memuncak setelah komunitas menemukan bahwa sebagian besar elemen kosmetik dan konten tambahan dalam game tersebut terkesan dibuat seadanya. Banyak pemain menganggap Yostar tidak memberikan perhatian cukup pada detail visual maupun nilai estetika karakter. Hal ini membuat reputasi game Stella Sora anjlok di mata penggemar setia yang sebelumnya berharap banyak terhadap proyek baru dari pengembang tersebut.
Konten Minim dan Sistem Gacha yang Bermasalah
Selain masalah skin karakter, game Stella Sora juga dikritik karena kurangnya konten yang ditawarkan pada masa awal peluncuran. Banyak pemain mengeluhkan tidak adanya event spesial yang biasanya hadir untuk merayakan rilis sebuah game gacha. Hal ini membuat pengalaman bermain Stella Sora terasa hampa dan cepat membosankan. Meskipun pemain telah menyelesaikan seluruh cerita utama yang tersedia, game Stella Sora hanya memberikan reward terbatas, sehingga banyak yang merasa tidak mendapatkan nilai lebih dari waktu yang mereka investasikan.
Lebih parah lagi, sistem gacha dalam game Stella Sora juga dianggap bermasalah. Pemain menilai bahwa peluang mendapatkan karakter langka terlalu rendah, sementara duplikat karakter dengan rarity 4-Star muncul terlalu sering. Kritik ini memperkuat pandangan bahwa game Stella Sora menerapkan sistem monetisasi yang “serakah”, di mana pemain seolah dipaksa untuk terus mengeluarkan uang demi hasil yang tidak sepadan.
Rating Rendah dan Respons dari Developer
Akibat dari banyaknya keluhan, game Stella Sora kini mendapat rating rata-rata 2.0 di Google Play Store. Angka ini menjadi indikator jelas bahwa pemain merasa tidak puas dengan kualitas keseluruhan game tersebut. Banyak pihak khawatir bahwa jika Yostar tidak segera melakukan tindakan perbaikan, game Stella Sora bisa menghadapi risiko penutupan layanan lebih cepat dari yang diharapkan.
Sebagai tanggapan, Yostar telah merilis pernyataan resmi yang mengundang para pemain untuk memberikan masukan dan kritik demi pengembangan lebih lanjut. Langkah ini diharapkan dapat memperbaiki citra game Stella Sora sekaligus menunjukkan komitmen developer terhadap komunitasnya. Meski demikian, masa depan game ini masih bergantung pada seberapa cepat dan efektif Yostar menanggapi umpan balik tersebut.
Rekomendasi
Nonton Anime One Punch Man Season 3 Episode 3 Sub Indo, Preview dan Jadwal Rilis
9 jam yang lalu
ASUS ROG Resmi Luncurkan Handheld Gaming PC ROG Xbox Ally di Indonesia
11 jam yang lalu
Shadowverse: Worlds Beyond Umumkan Kolaborasi Dengan Granblue Fantasy
13 jam yang lalu
Yoko Taro Peringatkan Fans Soal Tanda Tangan Palsu di Merch Bekas
13 jam yang lalu