Pop Kultur
Yoshiyuki Tomino Ingatkan Bahaya Perang Lewat Anime Gundam
Yoshiyuki Tomino Ingatkan Bahaya Perang Lewat Anime Gundam

Yoshiyuki Tomino, sosok di balik Anime legendaris Mobile Suit Gundam, kembali menegaskan pesan penting mengenai perdamaian. Sang sutradara menyampaikan bahwa inti menjaga dunia tetap damai adalah sederhana: jangan pernah memulai perang. Dengan pengalaman masa kecil yang bersinggungan dengan jejak konflik, Tomino menilai pesannya tetap relevan hingga kini.

Yoshiyuki Tomino dan Pesan Perdamaian

Sebagai kreator Anime Mobile Suit Gundam, Yoshiyuki Tomino menekankan bahwa perang hanya meninggalkan luka panjang. Ia menjelaskan bahwa “jangan pernah memulai perang” adalah pesan inti yang perlu diingat oleh semua generasi. Pengalamannya hidup di masa pascaperang membuatnya memahami bahwa kekerasan tidak pernah membawa solusi nyata bagi manusia.

Gundam sebagai Cerminan Konflik Manusia

Dalam membangun dunia Mobile Suit Gundam, Yoshiyuki Tomino memilih menjadikan manusia sebagai musuh utama. Pendekatan ini membuat Anime karyanya menyoroti konflik antarnegara, dendam, dan rasa ketidakadilan yang menjadi pemicu perang. Dengan latar koloni luar angkasa, Gundam tidak hanya menampilkan robot, melainkan drama manusia yang terjebak dalam pusaran konflik.

Pandangan Yoshiyuki Tomino terhadap Dunia Modern

Melihat situasi global, Yoshiyuki Tomino prihatin terhadap agresi yang masih terjadi, termasuk di Ukraina dan Gaza. Menurut kreator Anime Mobile Suit Gundam tersebut, banyak pemimpin dunia gagal memahami sejarah sehingga terjebak membuka jalan menuju peperangan. Ia mengingatkan bahwa begitu senjata diangkat, dendam sulit dihentikan bahkan hingga generasi berikutnya.

Pentingnya Ingatan Kolektif

Yoshiyuki Tomino menilai semakin sedikit orang yang mengalami perang membuat generasi muda sulit memahami kenyataan pahit konflik. Ia menyebut film modern lebih banyak menekankan aksi dibanding makna perang itu sendiri. Melalui karya seperti Anime Mobile Suit Gundam, ia ingin menghadirkan warisan cerita agar masyarakat mengingat betapa kelamnya perang.

 

Sumber