Game
Developer Game Indie Jepang Kesal Pendapatan Streamer Game Lebih Besar Daripada Mereka
Developer Game Indie Jepang Kesal Pendapatan Streamer Game Lebih Besar Daripada Mereka

Seputar Otaku -  Beberapa developer game indie Jepang angkat suara mengenai fenomena yang belakangan sering diperbincangkan: streamer menghasilkan lebih banyak uang dibandingkan developer yang membuat game tersebut. Mereka menilai kondisi ini tidak adil, dan mulai menyerukan adanya sistem pembagian pendapatan (revenue sharing) antara kreator konten dan developer game.

Salah satu desainer game, Okuda Kaku, menyampaikan keresahannya. Ia menuturkan bahwa meski livestream seorang streamer bisa ditonton ratusan ribu orang, hal itu tidak selalu berpengaruh besar pada penjualan game. Menurutnya, banyak streamer bahkan tidak mencantumkan tautan pembelian di deskripsi video, sehingga hanya “numpang naik” dari karya developer tanpa memberi timbal balik yang jelas.

Game designer lain, Takayuki Fukatsu, menyoroti masalah serupa. Ia menilai bahwa platform livestream dan media sosial lebih mementingkan kuantitas konten ketimbang kualitas. Oleh karena itu, Fukatsu mengusulkan agar platform menerapkan sistem bagi hasil, misalnya dengan menyisihkan sekitar 5% dari penghasilan streamer untuk diberikan kepada developer game.

Namun, Fukatsu juga menyadari tantangan besar dalam mewujudkannya. Saat ini, belum ada lembaga resmi yang bisa menjadi mediator seperti JASRAC di industri musik Jepang. Hal ini menandakan perlunya struktur formal agar mekanisme revenue sharing benar-benar bisa diterapkan di dunia game.

Sebagian komunitas gamer menilai bahwa meskipun penonton livestream mayoritas adalah gamer, banyak di antaranya hanya menonton tanpa berniat membeli gamenya. Hal ini semakin memperkuat argumen bahwa diperlukan sistem semacam “streaming fee” untuk memastikan developer tetap memperoleh keuntungan dari eksposur online.

Perdebatan ini membuka diskusi yang lebih luas soal masa depan hubungan antara developer game indie dan content creator. Di satu sisi, livestream memang memberikan promosi gratis, namun di sisi lain, ketimpangan pendapatan membuat banyak developer merasa dirugikan. Apakah ke depannya akan lahir sistem revenue sharing resmi seperti yang diusulkan Fukatsu, masih menjadi tanda tanya besar.