Game
Masato Kato, Penulis Cerita Chrono Trigger yang Dulunya Benci Video Game
Masato Kato, Penulis Cerita Chrono Trigger yang Dulunya Benci Video Game

Sebelum dikenal sebagai penulis cerita legendaris di dunia video game, Masato Kato—otak di balik narasi Chrono Trigger—pernah menyimpan kebencian terhadap media yang kini membesarkan namanya. Perjalanan batin penulis cerita ini menjadi bukti bahwa pandangan seseorang bisa berubah total ketika diperkenalkan pada pengalaman yang menggugah. Kato mengawali kariernya dengan skeptisisme terhadap video game, namun berakhir menjadi kreator dari salah satu mahakarya terbesar dalam sejarah permainan.

Penulis Cerita Chrono Trigger Ini Ternyata Pernah Membenci Video Game

Masato Kato, yang kini dikenal luas sebagai penulis cerita Chrono Trigger, pernah memiliki pandangan negatif terhadap video game. Hal ini terungkap dalam wawancaranya bersama media Jepang, Denfaminicogamer. Dalam wawancara tersebut, Kato mengisahkan masa kuliahnya yang dipenuhi oleh kecintaannya terhadap dunia literatur. Sebagai seorang yang gemar membaca buku, ia melihat video game hanya sebagai tren sementara yang tidak menawarkan nilai mendalam, berbeda dari apa yang dia temukan dalam karya sastra.

 

Trigger

 

Kato sebagai penulis cerita mengaku bahwa ia merasa tekanan sosial untuk menyukai video game, hanya agar bisa diterima dalam pergaulan. Baginya, menghabiskan waktu berjam-jam memainkan game terasa sia-sia dibandingkan menyelami halaman-halaman buku. Hal tersebut membentuk kesan awal yang buruk terhadap video game, terlebih pada genre seperti shooter dan action yang menurutnya terlalu fokus pada mekanik permainan, bukan cerita.

Namun, persepsi sang penulis cerita ini mulai berubah ketika ia menyaksikan saudarinya bermain Dragon Quest. Game tersebut memperkenalkannya pada bentuk video game yang berbeda—game yang tidak hanya menawarkan aksi, tetapi juga membawa pemain ke dalam petualangan penuh makna. Dalam Dragon Quest, Kato melihat sistem bertarung yang memungkinkan pemain untuk memilih kabur, beristirahat di penginapan, dan mengikuti cerita epik yang terstruktur rapi. Hal inilah yang kemudian menyadarkannya bahwa video game bisa menjadi media bercerita yang kuat.

Dari pengalaman itu, Kato sebagai penulis cerita akhirnya memutuskan untuk mencoba peruntungan di industri video game. Ia melamar pekerjaan di perusahaan Koei Tecmo, yang saat itu dikenal hanya sebagai Tecmo. Keputusannya membuahkan hasil, karena tak lama kemudian ia bergabung dengan Square Enix, tempat di mana ia menulis cerita untuk Chrono Trigger, salah satu JRPG paling ikonik sepanjang masa. Dalam perjalanan kariernya, Kato juga ikut andil dalam penulisan cerita Xenogears dan Final Fantasy VII, dua game dengan cerita kompleks yang sangat dipuji oleh para penggemar.

Transformasi Masato Kato dari seseorang yang membenci video game menjadi penulis cerita Chrono Trigger menunjukkan bagaimana satu momen kecil bisa mengubah arah hidup seseorang. Dari keraguan dan penolakan, lahirlah dedikasi dan karya besar yang hingga kini masih dikenang oleh pemain di seluruh dunia.