
Kontroversi Netflix Soal Subtitle “Incel” dalam Call of the Night Season 2
Netflix kembali menjadi sorotan publik setelah mendapat kecaman akibat penggunaan kata “incel” dalam subtitle Call of the Night Season 2. Subtitle ini memicu reaksi keras dari komunitas penggemar anime karena dianggap tidak sesuai dengan konteks asli dan memiliki konotasi negatif. Insiden ini mencuat ketika episode pertama Call of the Night Season 2 dirilis secara bersamaan di tiga platform besar di Barat, yakni HiDive, Amazon Prime Video, dan Netflix. Namun, hanya terjemahan dari Netflix yang menimbulkan kontroversi luas karena penggunaan istilah yang dianggap menyesatkan.
Dalam salah satu adegan, karakter utama Kou dikelilingi oleh empat vampir perempuan yang ingin mengetahui hubungannya dengan Nazuna. Midori, salah satu vampir, menggoda Kou dan mengungkapkan keinginannya untuk memiliki Kou. Lalu Seri, vampir lain, memberikan komentar bahwa ia menyukai tipe pria tertentu: “pria perawan dengan… komplikasi.” Di sinilah letak permasalahan—Netflix menerjemahkan pernyataan itu sebagai “incel”, yang memiliki arti dan implikasi berbeda dari maksud aslinya.
Terjemahan Subtitle Netflix dan Makna Asli dalam Bahasa Jepang
Kata “incel” yang digunakan dalam subtitle Netflix Call of the Night Season 2 langsung memicu kritik. Kata ini merupakan singkatan dari involuntary celibate, atau pria yang tidak berpengalaman secara seksual dan menyalahkan wanita atas hal tersebut. Istilah “incel” sering dikaitkan dengan gerakan misoginis daring dan memiliki konotasi yang sangat negatif, yang membuat para penggemar tidak setuju dengan penerjemahan ini.
Sementara itu, dalam versi Jepang, dialog yang diucapkan oleh karakter Seri adalah “DOTEI KOJIRASOKEI” (童貞こじらせ系). Secara harfiah, doutei berarti “perawan laki-laki”, sedangkan kojirasokei adalah istilah slang yang merujuk pada pria yang menjadi rumit secara emosional karena kurangnya pengalaman hidup atau sosial. Oleh karena itu, terjemahan yang lebih sesuai dan netral seharusnya adalah “perawan dengan masalah” atau “perawan yang emosional”.
Pilihan Netflix dalam menggunakan kata “incel” dalam subtitle Call of the Night Season 2 dianggap menyimpang dari arti asli dan memperkenalkan bias budaya yang tidak relevan dalam konteks anime tersebut. Meskipun akhirnya terjemahan telah diperbarui oleh pihak Netflix, reaksi keras dari penggemar tetap menunjukkan bahwa akurasi dan sensitivitas dalam penerjemahan sangatlah penting.
Reaksi Keras Penggemar terhadap Subtitle “Incel”
Reaksi atas subtitle “incel” dalam Call of the Night Season 2 yang diterbitkan oleh Netflix tersebar luas di media sosial. Banyak penggemar anime menyuarakan kekesalannya dengan komentar-komentar tajam. Salah satu pengguna menulis, “Inilah sebabnya AI harus menerjemahkan.” Komentar lainnya menyebut, “Tidak semua perawan adalah incel. Ini fitnah.” Bahkan ada yang meminta agar penerjemah diberhentikan, dengan mengatakan, “Pecat siapa pun yang menambahkan subtitle itu.”
Penggunaan istilah “incel” pada Call of the Night Season 2 menimbulkan kekhawatiran tentang kualitas lokalisasi Netflix. Meskipun perbaikannya telah dilakukan dengan mengganti istilah tersebut menjadi “perawan,” insiden ini menjadi simbol dari ketidakpuasan yang terus meningkat terhadap praktik lokalisasi yang dinilai tidak menghormati konteks budaya asli. Ketika Netflix sebagai platform besar membuat keputusan yang kontroversial dalam proses subtitle, maka hal tersebut dapat merusak pengalaman menonton dan menimbulkan kesalahpahaman antarbudaya.
Penutup: Lokalisasi Harus Akurat dan Berhati-hati
Kontroversi subtitle “incel” dalam Call of the Night Season 2 menjadi pengingat penting bahwa lokalisasi bukan sekadar menerjemahkan kata, tetapi memahami konteks budaya. Netflix, yang sebelumnya juga sempat dikritik atas pilihan terjemahan di beberapa judul anime lainnya, kembali menghadapi sorotan. Sebagai salah satu platform terbesar, Netflix memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kualitas subtitle agar tetap akurat, adil, dan sensitif terhadap makna asli.
Jika tidak ada perhatian terhadap konteks budaya dan makna sebenarnya dari dialog, maka insiden seperti dalam Call of the Night Season 2 ini bisa saja terulang kembali. Bagi penggemar anime dan penikmat budaya Jepang di seluruh dunia, kejadian ini adalah panggilan untuk lebih kritis dan vokal dalam menanggapi proses adaptasi karya lintas bahasa.
Rekomendasi

Shion Hinamoto Umumkan Selesai dengan karir sebagai Seiyuu
2 jam yang lalu
Novel Kunoichi Ninpōchō karya Futaroh Yamada akan Mendapat Adaptasi Manga
6 jam yang lalu
Manga World Trigger Kembali Hiatus karena Kondisi Kesehatan Sang Mangaka
6 jam yang lalu.webp)
Nonton Donghua To Be Hero X Episode 18 Sub Indo, Preview dan Jadwal Rilis
6 jam yang lalu