Generasi Muda Jepang Dukung Politik Populis Sanseito
Sanseito bangkit sebagai partai populis sayap kanan Jepang, menarik generasi muda lewat nasionalisme dan isu sosial.


Dukungan Generasi Muda terhadap Politik Populis Sanseito
Munculnya Sanseito sebagai kekuatan baru dalam politik Jepang telah menarik perhatian luas, terutama dari generasi muda yang merespons isu-isu sosial dengan semangat baru. Sebagai partai populis sayap kanan yang berdiri sejak 2020, Sanseito menunjukkan strategi komunikasi yang efektif melalui media sosial dan kampanye bertema nasionalisme. Melalui retorika yang memadukan ketidakpuasan ekonomi, ketegangan identitas nasional, dan penolakan terhadap arus imigran, partai ini mampu membangun basis dukungan yang kuat di kalangan pemuda.
Sanseito, atau dikenal juga sebagai Do It Yourself Party, menjadi sorotan karena platform politik populis mereka yang secara terbuka mengkritik imigrasi, regulasi pandemi, serta menyerukan perubahan pada Konstitusi Jepang pascaperang. Dalam lanskap politik Jepang yang cenderung berhati-hati terhadap ekstremisme, kemunculan partai ini menjadi anomali yang menggugah. Dukungan datang terutama dari anak muda yang merasakan frustrasi terhadap kondisi ekonomi dan perubahan budaya akibat globalisasi.
Dengan keberhasilan mendapatkan tiga kursi di majelis rendah pada pemilu Oktober lalu, Sanseito semakin percaya diri menetapkan target baru. Pemimpinnya, Sohei Kamiya, bahkan berhasil mempertahankan posisinya dalam pemilihan ulang bulan Mei, serta berambisi meraih enam kursi dalam pemilihan majelis tinggi mendatang. Melalui retorika nasionalisme dan kebijakan kontroversial, Sanseito memposisikan dirinya sebagai alternatif dalam politik Jepang, terutama bagi generasi muda yang merasa tidak terwakili.
Salah satu daya tarik utama Sanseito bagi kalangan muda adalah retorika anti-imigran yang dikaitkan dengan perubahan identitas budaya Jepang. Dalam diskusi partai di Hashimoto, Prefektur Wakayama, para peserta secara terbuka mengusulkan agar Konstitusi baru menyatakan “Jepang adalah milik orang Jepang” dan menolak kepemilikan asing atas tanah. Narasi ini menekankan pada dominasi budaya lokal dan memperkuat ideologi sayap kanan yang diyakini menjadi solusi atas krisis nasional.
Tak hanya itu, slogan-slogan lama seperti “Hakko Ichiu”—yang berarti “satukan delapan penjuru dunia”—kembali digaungkan oleh pendukung Sanseito sebagai simbol kejayaan masa lalu. Ide tersebut sejalan dengan semangat nasionalisme, yang menjadi elemen penting dalam kampanye politik populis mereka. Dalam politik Jepang, slogan ini dulu digunakan untuk membenarkan dominasi militer Kekaisaran Jepang di Asia, dan kini dimunculkan kembali oleh pendukung Sanseito yang menganggap era tersebut sebagai masa keemasan.
Kritik terhadap pemberian hak istimewa kepada orang asing juga menjadi narasi sentral yang disebarluaskan oleh partai. Sanseito menilai bahwa pemerintah lebih banyak mengalokasikan sumber daya kepada warga negara asing daripada kepada rakyat Jepang sendiri. Sentimen ini sangat populer di kalangan generasi muda, yang merasa semakin sulit memperoleh kehidupan layak dalam kondisi ekonomi yang stagnan.
Seorang mahasiswa berusia 18 tahun dari Prefektur Nara menyatakan kekecewaannya terhadap pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba, dan menemukan harapan melalui Sanseito. Diperkenalkan ke partai oleh ayahnya saat pemilu 2022, ia menyuarakan dukungan terhadap kebijakan sayap kanan Sanseito, seperti pembatasan akuisisi lahan oleh modal asing dan pengetatan terhadap pekerja migran. Bagi remaja ini, pidato-pidato penuh semangat dari Kamiya di YouTube menjadi alasan utama keterlibatannya dalam politik populis tersebut.
Remaja tersebut juga terlibat langsung dalam aktivitas politik, seperti membagikan selebaran saat upacara Kedewasaan di Yamatotakada, Prefektur Nara. Ia menganggap bahwa mengenalkan Sanseito kepada masyarakat, meski ditanggapi dingin, adalah langkah penting dalam mengembangkan pengaruh partai di kalangan generasi muda. Langkah ini sejalan dengan upaya Sanseito untuk memperkuat basis massa melalui strategi akar rumput yang efektif dalam politik Jepang kontemporer.
Dukungan dari kalangan perempuan muda juga tak kalah menarik. Seorang wanita berusia 19 tahun dari Prefektur Wakayama tertarik kepada Sanseito karena kebijakan mereka dalam merelaksasi kewajiban masker. Ia menyatakan bahwa merasa masker tidak efektif dan mengganggu kenyamanan pribadi, serta mulai melepas maskernya di sekolah meskipun mendapat teguran. Baginya, Sanseito menawarkan pembebasan dari tekanan sosial yang dibentuk selama pandemi, menjadikannya alternatif dalam spektrum politik populis.
Gaya karismatik Kamiya saat berpidato telah membuatnya dijuluki sebagai idola politik oleh beberapa pengikutnya. Wanita muda tersebut bahkan menyatakan, “Ketika saya melihat pidato Tuan Kamiya, itu membuat saya menangis.” Dukungan emosional ini memperlihatkan bagaimana Sanseito berhasil membangun koneksi personal dengan pemilih muda melalui pendekatan emosional yang khas dalam politik sayap kanan.
Dari segi ideologi, keluarga pendukung Sanseito sering menyatakan bahwa sejarah Jepang telah dimanipulasi oleh Pendudukan Sekutu. Mereka berpendapat bahwa Konstitusi Jepang bukan hasil pemikiran rakyat Jepang sendiri. Pernyataan seperti ini memperkuat narasi nasionalisme, yang berupaya mendorong pendidikan sejarah versi mereka dan menolak pengaruh luar dalam pembentukan identitas nasional.
Dukungan juga diperkuat oleh kepercayaan pada kebijakan keamanan pangan dan promosi produk organik lokal. Sanseito menekankan pentingnya produksi dan konsumsi dalam negeri, sebuah konsep yang sejalan dengan semangat nasionalisme dan kemandirian dalam politik populis. Bagi pendukung seperti wanita muda tersebut, makanan cepat saji dianggap berbahaya karena mengandung zat aditif dan berasal dari luar negeri. Baginya, sebagai orang Jepang, mengonsumsi makanan Jepang adalah tindakan patriotik.
Rekomendasi

Shion Hinamoto Umumkan Selesai dengan karir sebagai Seiyuu
2 jam yang lalu
Novel Kunoichi Ninpōchō karya Futaroh Yamada akan Mendapat Adaptasi Manga
6 jam yang lalu
Manga World Trigger Kembali Hiatus karena Kondisi Kesehatan Sang Mangaka
6 jam yang lalu.webp)
Nonton Donghua To Be Hero X Episode 18 Sub Indo, Preview dan Jadwal Rilis
6 jam yang lalu