
Salah satu elemen yang sering dijumpai dalam manga, khususnya genre remaja dan dewasa, adalah adegan ecchi yang melibatkan tokoh utama dalam situasi tidak terduga. Biasanya, ecchi dihubungkan dengan konten yang ditujukan bagi pembaca pria, seperti saat tokoh utama pria secara tidak sengaja melihat gadis dalam kondisi setengah telanjang atau berpakaian minim. Namun, fenomena ini tidak hanya berlaku satu arah. Dalam banyak karya yang ditulis oleh penulis wanita, ternyata adegan ecchi juga menjadi bagian yang dinikmati, terutama ketika tokoh utama wanita melihat pria dalam kondisi telanjang secara tidak sengaja. Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana penulis wanita menggunakan elemen ecchi dalam manga dan bagaimana penggambaran tokoh utama turut memengaruhi sudut pandang cerita tersebut.
Penulis Wanita Memasukkan Unsur Ecchi dalam Perspektif Tokoh Utama Wanita
Dalam manga bergenre shojo dan josei, yang umumnya ditujukan untuk pembaca wanita, penulis wanita kerap kali menampilkan adegan ecchi dari sudut pandang tokoh utama wanita. Berbeda dengan manga untuk pembaca pria, yang menekankan pada respons malu atau panik saat melihat gadis telanjang, penulis wanita justru menampilkan adegan serupa dengan nuansa yang lebih tenang, menggoda, atau bahkan humoris. Adegan ketika tokoh utama wanita secara tidak sengaja melihat seorang pria telanjang menjadi momen yang dinikmati oleh pembaca wanita, sekaligus memperlihatkan bahwa selera terhadap unsur sensual juga berlaku dalam karya yang ditulis oleh kalangan perempuan.
Fakta bahwa penulis wanita menyertakan elemen ecchi dalam manga bukan hanya menunjukkan kebebasan berkreasi, tetapi juga menyoroti bagaimana tokoh utama wanita menjadi subjek aktif dalam menikmati situasi tersebut. Adegan-adegan ini menjadi bukti bahwa sudut pandang perempuan dalam narasi visual tidak terbatas pada objek pasif, melainkan mampu mengisi ruang agensi dan hasrat dalam narasi yang mereka konsumsi dan ciptakan.
Reaksi dan Sudut Pandang Publik terhadap Ecchi dalam Karya Penulis Wanita
Kemunculan utas media sosial yang mengkompilasi adegan manga ketika tokoh utama wanita melihat pria telanjang secara tidak sengaja mengejutkan banyak otaku, khususnya pria. Banyak yang tak menyangka bahwa penulis wanita ternyata juga tertarik untuk menghadirkan momen ecchi dalam cerita mereka. Hal ini sekaligus menantang pandangan lama yang menganggap bahwa hanya pria yang menikmati adegan sensual dalam manga.
Beberapa komentar netizen seperti “Tunggu, wanita juga ingin melihat pria telanjang?”, “Bukankah ini pelecehan seksual?”, dan “Wanita berpikir seperti kita? Itu mengejutkan,” menunjukkan adanya bias gender dalam persepsi terhadap konten ecchi. Nyatanya, baik pembaca pria maupun wanita memiliki ketertarikan terhadap adegan tertentu, tergantung bagaimana tokoh utama dan situasi dikembangkan oleh penulis wanita dalam alur manga tersebut.
Hal ini menandakan pentingnya kesetaraan dalam merepresentasikan keinginan dan ketertarikan dalam media populer, termasuk manga. Terlebih, banyak dari manga bertema dewasa hingga hentai juga ditulis oleh penulis wanita dan dinikmati oleh pembaca wanita karena penggambaran hubungan yang lebih sesuai dengan imajinasi dan preferensi mereka.
Penikmat dan Kreator Wanita Juga Terlibat dalam Produksi Manga Ecchi
Salah satu bukti paling nyata dari partisipasi perempuan dalam genre ecchi adalah adanya serial manga dengan tokoh utama wanita yang dipindahkan ke dunia lain (isekai) dan mengalami berbagai situasi penuh ketegangan seksual dengan pria yang dominan. Meskipun premisnya mungkin terkesan berbahaya atau menyinggung, banyak serial semacam itu justru mendapatkan adaptasi anime dengan kualitas visual yang tinggi.
Keterlibatan penulis wanita dalam genre ini menunjukkan bahwa ecchi bukan hanya alat untuk menyenangkan laki-laki, tetapi juga ruang eksplorasi fantasi bagi perempuan. Dengan menyajikan tokoh utama wanita yang aktif dalam dinamika seksual atau romantis, manga tersebut menjelma menjadi media yang mampu menyalurkan ekspresi dan imajinasi dari sisi perempuan.
Melalui pendekatan ini, jelas bahwa elemen ecchi dalam manga tidak bisa disederhanakan sebagai fanservice untuk laki-laki semata. Penulis wanita, dengan pemahaman naratif yang khas, berhasil memutarbalikkan perspektif dan memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan bagi pembaca wanita tanpa mengesampingkan esensi karakter dan alur cerita.
Rekomendasi

Shion Hinamoto Umumkan Selesai dengan karir sebagai Seiyuu
2 jam yang lalu
Novel Kunoichi Ninpōchō karya Futaroh Yamada akan Mendapat Adaptasi Manga
6 jam yang lalu
Manga World Trigger Kembali Hiatus karena Kondisi Kesehatan Sang Mangaka
6 jam yang lalu.webp)
Nonton Donghua To Be Hero X Episode 18 Sub Indo, Preview dan Jadwal Rilis
6 jam yang lalu