Review
Kembalinya Pertarungan Ultraman Light dan Dark | Review Ultraman Arc The Movie: The Clash Of Light And Evil
Kembalinya Pertarungan Ultraman Light dan Dark | Review Ultraman Arc The Movie: The Clash Of Light And Evil

Pertarungan antara Ultraman “light” dan “dark” hadir kembali melalui film “Ultraman Arc The Movie: The Clash Of Light And Evil”. Menurut salah seorang yang penulis wawancarai, pertarungan antara “light” dan “dark” ini sudah cukup lama tidak hadir di seri Ultraman. Namun, sebagus apa film ini?

Film Akhir Namun Bukan Sequel

Review Ultraman Arc

Film "Ultraman Arc The Movie: The Clash of Light and Evil” disebut sebut sebagai film penutup dari seri Ultraman Arc. Meskipun begitu, timeline dari film ini sendiri bukanlah di akhir seri melainkan di antara episode-episode akhir serial Ultraman Arc.

Mimin sendiri bukanlah orang yang mengikuti seri Ultraman secara menyeluruh, sekedar tahu dan sedikit mengerti konsep Ultraman itu seperti apa. Maka dari itu, mimin tidak bisa mengomentari banyak mengenai timeline film ini. Film ini juga bukan tayang sendirian, melainkan ada tambahan episode pertama dari serial Ultraman Omega yang akan tayang secara resmi mendatang.

Cerita Yang Masih Repetitif

Review Ultraman Arc

Sebagai orang yang sekedar pernah menonton seri Ultraman, ternyata perkembangan ceritanya masih sama seperti dulu. Seri-seri Tokusatsu memang ditujukan untuk market shounen, di mana ceritanya tak dibuat dengan kompleks selama masih ada aspek lain yang menarik perhatian seperti actionnya.

Ultraman yang bertemu kaiju — bertarung — kesulitan — mendapat bantuan atau inspirasi — menang. Secara penulisan cerita, hal seperti ini terlihat seperti lazy writing yang digunakan secara berulang ulang di seri manapun. Meskipun begitu, konsep cerita dari sisi manusianya tidak seperti yang disebutkan sebelumnya. Bukan yang terbaik juga, namun setidaknya penulisan untuk cerita sisi manusianya tidak repetitif.

Visual Tidak Improve

Review Ultraman Arc

Masih dengan ciri khas seperti dulu, pertarungan Ultraman dibuat dengan menggunakan kostum yang membuat sudut pandang seolah-olah Ultraman adalah sosok yang besar. Bukan sebuah masalah, namun entah mengapa Ultraman Arc ini seolah tidak memiliki konsistensi perbandingan skala saat membuat adegan makhluk besar dengan manusia.

Ukuran antara manusia dan makhluk besar di film ini selalu berubah-ubah sehingga dapat membingungkan penonton antara ukuran makhluknya yang mengecil atau manusianya yang membesar. Segi visual, banyak sekali PR yang harus diperbaiki oleh seri-seri Ultraman berikutnya.

Ultraman Omega

 

Review Ultraman Arc

Penayangan episode pertama Ultraman Omega ikut ditampilkan di akhir penayangan film Ultraman Arc. Bisa dibilang, perbandingannya jauh terbalik daripada film Ultraman Arc ini sendiri. Mungkin juga disebabkan karena ini hanya episode pertama saja, namun dari segi visual hingga cerita terasa jauh lebih baik.

Penokohan dari karakter utamanya juga tergambar dengan jelas dan juga terkesan unik meski masih terdapat beberapa kejanggalan dari percakapan-percakapan yang ada. Cukup ironis, di mana hal yang ditujukan menjadi sebuah film layar lebar kalah kualitasnya dibanding episode debut Ultraman yang menjadi tambahan di film itu sendiri.

Kesimpulan

Review Ultraman Arc

Secara garis besar, film Ultraman Arc The Movie: The Clash Of Light And Evil kembali membawakan kisah klasik seperti Ultraman pada umumnya dengan konsep yang menurut penulis sendiri repetitif. Kualitas visual yang juga tidak terlalu bagus, seperti film ini tidak ditujukan untuk menjadi sebuah film melainkan episode spesial.

Berbanding terbalik dengan post credit scene-nya yang menampilkan episode pertama dari seri Ultraman Omega. Memperkenalkan karakter dengan cara yang lebih baik, kualitas visual yang jauh berubah malah membuat penulis berpikir kalau Ultraman Omega yang seharusnya berbentuk film daripada Ultraman Arc.

Review Ultraman Arc

Rating Film Ultraman Arc The Movie: The Clash Of Light And Evil dari Penulis

Tagar