Pemegang Saham Ubisoft Ragukan Dampak Valorant
Pemegang saham Ubisoft pertanyakan dampak game Valorant terhadap penjualan game Ubisoft saat rapat tahunan.


Persaingan Antara Valorant dan Ubisoft Jadi Sorotan di Rapat Saham
Dalam rapat pemegang saham tahunan Ubisoft, muncul pertanyaan menarik yang menyita perhatian publik dan media industri game. Seorang pemegang saham veteran menyuarakan kekhawatirannya terhadap kondisi perusahaan, terutama karena nilai saham Ubisoft telah turun hingga 40% dalam satu dekade terakhir. Yang lebih mengejutkan, ia mengaitkan kondisi ini dengan kehadiran game Valorant yang dinilai mampu menggeser penjualan game Ubisoft. Meskipun pertanyaan ini terdengar tidak lazim, hal ini membuka diskusi serius mengenai persaingan pasar antar game dengan genre berbeda.
Pemegang saham tersebut menyatakan kekecewaannya terhadap kepemimpinan perusahaan dan mempertanyakan apakah Ubisoft masih memiliki identitas seperti dahulu. Ia secara khusus menyebut Valorant sebagai game yang sangat populer di kalangan gamer dan mempertanyakan dampaknya terhadap penjualan game Ubisoft. Dalam konteks ini, kata kunci Valorant, Ubisoft, dan game menjadi inti pembahasan yang tidak hanya mencerminkan kekhawatiran investor, tetapi juga menunjukkan persepsi pasar terhadap kompetisi di industri hiburan digital.
Ubisoft Berikan Tanggapan Terhadap Pertanyaan Soal Valorant
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Chief Financial Officer Ubisoft, Frederick Duguet, memberikan penjelasan yang cukup diplomatis. Ia mengakui bahwa Valorant merupakan salah satu dari lima besar game multiplayer shooter saat ini, sementara Rainbow Six Siege—salah satu game unggulan Ubisoft—berada di posisi lima belas. Dalam pernyataannya, Duguet menyatakan bahwa perusahaan melihat berbagai operator dalam industri game multiplayer, termasuk Valorant, sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas dan posisi game mereka.
Lebih lanjut, Duguet menegaskan bahwa Ubisoft akan terus melakukan perbaikan dari segi konten game dan mempertimbangkan model bisnis free-to-play agar mampu bersaing di pasar kompetitif. Ia mencontohkan bahwa Rainbow Six Siege akan diperkuat dengan berbagai konten tambahan untuk menjaga keberlangsungan popularitasnya di pasar global. Dengan demikian, persaingan antara Ubisoft dan Valorant menjadi fokus strategi yang tak bisa dihindari, meskipun kedua game memiliki karakteristik pasar yang cukup berbeda.
Apakah Valorant Benar-Benar Ancam Penjualan Game Ubisoft?
Pertanyaan pemegang saham tersebut menimbulkan perdebatan, sebab secara teknis Valorant dan game buatan Ubisoft memiliki genre yang berbeda. Valorant adalah game first-person shooter kompetitif dengan model free-to-play, sementara banyak game Ubisoft merupakan judul single-player dan live service dengan ekosistem tersendiri. Maka dari itu, kekhawatiran bahwa Valorant mencuri penjualan game Ubisoft dinilai tidak terlalu relevan oleh banyak pengamat industri.
Namun, jika dilihat lebih dalam, terdapat ironi di balik pertanyaan tersebut. Baik Ubisoft maupun Riot Games, pengembang Valorant, memiliki pemegang saham terbesar yang sama, yakni Tencent. Hal ini menjadikan kekhawatiran akan perebutan pasar antara Valorant dan game Ubisoft sebagai sesuatu yang agak janggal, mengingat ada keterkaitan finansial antar kedua perusahaan tersebut. Meskipun demikian, hal ini tetap menjadi refleksi penting bagi Ubisoft dalam membaca dinamika pasar serta harapan para investornya terhadap performa game di tengah persaingan global.
Rekomendasi
.webp)
Nonton Anime Rascal Does Not Dream of Santa Claus Episode 4 Sub Indo, Preview dan Jadwal Rilis
1 hari yang lalu.webp)
Nonton Anime My Dress-Up Darling Season 2 Episode 4 Sub Indo, Preview dan Jadwal Rilis
1 hari yang lalu.webp)
Nonton Anime The Fragrant Flower Blooms with Dignity Episode 4 Sub Indo, Preview dan Jadwal Rilis
1 hari yang lalu
Developer Arknights Kejar Leaker Konten Game RPG Baru
1 hari yang lalu