Adaptasi Live-Action Akira Resmi Dibatalkan Warner Bros.

Adaptasi Live-Action Akira Resmi Dibatalkan Warner Bros.

Kabar mengejutkan datang dari proyek film live-action Akira yang telah lama dinantikan. Adaptasi live-action Akira resmi dibatalkan oleh Warner Bros. setelah lebih dari dua dekade berada dalam ketidakpastian. Proyek adaptasi Akira Warner Bros. ini telah melewati berbagai tahapan, sutradara, dan produser, namun akhirnya gagal terwujud dan kini hak cipta telah dikembalikan kepada Kodansha sebagai pemilik asli karya.

Perjalanan Panjang Proyek Akira Live-Action

Adaptasi live-action Akira pertama kali diumumkan setelah Warner Bros. memperoleh hak cipta pada tahun 2002. Sejak saat itu, banyak sutradara dan produser telah terlibat dalam proyek ini, namun tidak satu pun yang berhasil membawa proyek tersebut ke tahap produksi. Warner Bros., yang dikenal sebagai salah satu studio besar Hollywood, berkali-kali mencoba mewujudkan proyek Akira live-action ini, tetapi berbagai kendala membuat realisasinya semakin jauh dari harapan.

Sutradara terakhir yang dikaitkan dengan proyek ini adalah Taika Waititi. Taika, yang dikenal melalui film Thor: Ragnarok dan Thor: Love and Thunder, sempat menunjukkan ketertarikannya dalam menghidupkan ulang karya klasik dari Katsuhiro Otomo ini. Namun, berbagai kesibukan proyek lain membuat Waititi kesulitan untuk memberikan komitmen penuh terhadap proyek Akira. Pada akhirnya, keterlibatan Taika Waititi dalam proyek Akira live-action tidak membuahkan hasil.

Hak Cipta Akira Kembali ke Kodansha

Dengan pembatalan proyek oleh Warner Bros., hak adaptasi Akira kini secara resmi dikembalikan ke Kodansha. Penerbit asal Jepang ini merupakan pemilik resmi dari karya asli Akira, baik dalam bentuk manga maupun anime. Kodansha kini memiliki kendali penuh atas pengembangan adaptasi Akira di masa depan.

Menurut laporan dari The Hollywood Reporter, sejumlah produser dan talenta kini sudah mulai “berbaris” untuk terlibat dalam proyek ini. Mereka melihat potensi besar dari adaptasi Akira di tengah popularitas global anime dan manga yang terus meningkat. Keputusan Kodansha untuk membuka kemungkinan kerja sama baru juga membuka jalan bagi adaptasi baru, baik untuk platform streaming maupun studio film besar.

Popularitas Adaptasi Anime dan Tantangan Film Live-Action

Popularitas adaptasi anime dan manga kini tengah berada di puncaknya. Beberapa adaptasi serial TV live-action seperti One Piece, Yu Yu Hakusho, dan Bet yang terinspirasi dari Kakegurui, mendapatkan sambutan hangat dari penggemar, bahkan beberapa telah diumumkan untuk mendapatkan musim kedua. Namun demikian, dunia film live-action anime masih menjadi tantangan tersendiri.

Beberapa judul besar seperti Naruto, My Hero Academia, Attack on Titan, dan One-Punch Man juga diumumkan dalam bentuk film live-action, namun kebanyakan proyek tersebut mengalami stagnasi atau perubahan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun permintaan ada, mewujudkan film live-action anime dengan kualitas yang memuaskan penggemar global bukanlah hal mudah.

Bandai Namco dan Masa Depan Adaptasi Live-Action

Di tengah pembatalan proyek Akira, beberapa perusahaan Jepang tetap menunjukkan komitmen untuk menghadirkan film live-action berkualitas. Bandai Namco Filmworks, perusahaan yang dikenal melalui waralaba Gundam, mendirikan anak perusahaan baru di Amerika Serikat untuk memperkuat usaha pemberian lisensi dan produksi film live-action. Salah satu film yang baru saja dirilis diproduksi bersama Legendary, sebuah studio besar Hollywood.

Selain itu, aktris populer Sydney Sweeney juga telah dipastikan terlibat dalam proyek live-action anime, menandakan bahwa ketertarikan talenta Hollywood terhadap adaptasi ini masih tinggi. Dengan hak cipta Akira yang kini kembali ke Kodansha, terbuka kemungkinan baru bagi proyek Akira live-action yang lebih matang dan terarah di masa mendatang.