
Fuji TV, salah satu jaringan televisi terbesar di Jepang, tengah berupaya menyelamatkan reputasi dan masa depannya melalui strategi baru yang cukup mengejutkan: fokus pada produksi anime, yang dianggap sebagai langkah potensial dalam membangkitkan reputasi perusahaan serta memperkuat struktur keuangan mereka. Keputusan ini datang setelah serangkaian kontroversi besar yang membuat jaringan ini kehilangan sponsor dan kepercayaan publik. Dengan menanamkan investasi besar-besaran ke sektor konten, terutama anime, Fuji TV berharap dapat keluar dari bayang-bayang krisis yang menghantam kredibilitas mereka selama setahun terakhir.
Langkah Besar Produksi Anime oleh Fuji TV
Presiden baru Fuji TV, Kenji Shimizu, mengambil keputusan berani dengan mengalokasikan 125 miliar yen—setengah dari anggaran reformasi Fuji Media Holdings—untuk produksi konten anime. Langkah ini menjadi pusat perhatian setelah Fuji TV diterpa krisis besar akibat skandal pelecehan seksual yang melibatkan mantan pembawa acara dan eksekutif senior mereka. Selain mengganti jajaran pimpinan dan memberi kompensasi kepada korban, Shimizu juga menghadapi tekanan dari investor asing, Dalton Investments, yang menguasai sekitar 7 persen saham perusahaan. Perusahaan ini menuntut reformasi manajemen secara menyeluruh dan bahkan mencalonkan 12 anggota direksi baru yang semuanya ditolak oleh Fuji Media Holdings.
Dalam menghadapi tekanan tersebut, Shimizu mencoba membangun kepercayaan publik dengan strategi transparansi media, termasuk menjelaskan rencana ke depan bagi Fuji TV. Fokus terhadap konten anime disebut sebagai upaya strategis untuk mengurangi ketergantungan pada iklan domestik dan memperluas sumber pendapatan dari ekspor dan penjualan merchandise.
Dampak Skandal dan Perubahan Strategi Fuji TV
Skandal yang mengguncang Fuji TV berdampak langsung pada hilangnya seluruh iklan komersial dari program-program mereka. Bahkan, dalam awal tahun 2025, siaran Fuji TV banyak diisi oleh iklan layanan masyarakat dari NPO AC Japan karena tidak ada sponsor komersial yang mau bekerja sama. Program variety show, yang sebelumnya menjadi andalan karena murah dan populer, terbukti sangat rentan terhadap eksodus sponsor saat krisis terjadi. Sebaliknya, konten anime dan drama dinilai lebih stabil secara finansial karena bisa dijual ke luar negeri dan tidak melibatkan figur manusia nyata yang bisa terlibat skandal.
Shimizu juga mengumumkan pembentukan Departemen Bisnis Anime khusus yang akan bertanggung jawab atas produksi dan promosi anime. Meskipun beberapa pihak menyambut baik langkah ini, kritik pun muncul dari mereka yang menilai bahwa Shimizu hanya mengandalkan pengalaman lamanya sebagai produser anime, dan tidak memberikan solusi menyeluruh untuk masalah jaringan yang kompleks.
Pro dan Kontra di Kalangan Publik dan Pemegang Saham
Keputusan untuk fokus pada produksi anime Fuji TV menuai beragam reaksi dari publik Jepang, termasuk dari para penggemar anime sendiri. Banyak yang masih menyukai variety show dan menilai penghapusan genre ini sebagai langkah gegabah. Beberapa komentar publik menyebutkan bahwa “variety show masih punya acara yang bagus”, namun ada juga yang menyatakan bahwa “acara variety yang menyebabkan masalah, jadi memang sudah seharusnya dihapus”.
Tanggapan terhadap rencana transformasi Fuji TV juga berpengaruh pada pertemuan tahunan pemegang saham. Dalam pertemuan itu, usulan dari Dalton Investments ditolak secara resmi oleh para pemegang saham, memberikan lampu hijau kepada Shimizu untuk melanjutkan strategi produksi anime secara penuh. Dengan kondisi Fuji TV yang berada di peringkat keempat dari lima jaringan besar Jepang, ide-ide radikal seperti menjadikannya saluran khusus anime pun mulai terdengar masuk akal.
Rekomendasi

Roblox Buka Suara Terkait Tren Main Hakim Sendiri Terhadap para Predator
1 jam yang lalu
Pemerintah Indonesia Minta Jepang untuk Pangkas Durasi Magang di Jepang
2 jam yang lalu
Crunchyroll Hapus Kembali Trailer Season Ke-8 Anime My Hero Academia Tak Lama Setelah Dirilis
2 jam yang lalu
Anime Spin-Off dari Gintama Berjudul Mr. Ginpachi’s Zany Class Umumkan Tanggal Rilis
2 jam yang lalu