Penggunaan teknologi VR, yang selama ini dikenal sebagai media hiburan, kini mulai menunjukkan manfaat kesehatan yang mengejutkan. Sebuah studi di Jepang membuktikan bahwa bermain game VR dapat membantu memperbaiki penglihatan, terutama untuk kasus rabun jauh parah. Temuan ini membuka harapan baru bagi banyak orang, khususnya generasi muda yang sehari-harinya terpapar layar komputer dan gawai.

Studi VR Terbaru dan Efeknya pada Rabun Jauh

Penelitian dari Kwansei Gakuin University di Jepang menunjukkan bahwa permainan VR khusus dapat meningkatkan kesehatan mata, terutama bagi penderita rabun jauh parah. Dalam studi yang dipresentasikan di Interaction 2025, para peneliti melibatkan 10 peserta tanpa penyakit mata serius untuk bermain game VR bertema menembak target selama enam minggu. Target akan menjauh ketika ditembak, sehingga memaksa pemain untuk mengubah fokus dari jarak dekat ke jarak jauh, sebuah metode yang dipercaya membantu latihan otot mata.

Menariknya, bahkan mereka yang hanya bermain setiap tiga hari sekali tetap mengalami peningkatan penglihatan dibandingkan kondisi awal. Hal yang paling mencolok adalah perbaikan paling signifikan terjadi pada peserta yang memiliki rabun jauh sedang hingga parah. Ini menjadi sinyal positif bahwa teknologi game VR bisa dimanfaatkan secara terapeutik.

Perbedaan Efek VR pada Jenis Rabun Jauh

Perbedaan hasil perbaikan penglihatan antara peserta dengan rabun parah dan rabun ringan mungkin dipengaruhi oleh keberadaan pseudomyopia. Kondisi ini menyerupai rabun jauh namun disebabkan oleh ketegangan mata akibat paparan layar terlalu lama, dan sebenarnya bisa disembuhkan melalui latihan mata. Sementara itu, rabun jauh yang permanen biasanya disebabkan oleh faktor genetik atau bentuk bola mata yang tidak normal.

Dalam studi ini, sebagian besar peserta adalah mahasiswa jurusan teknologi informasi yang kerap menatap layar komputer, sehingga sangat mungkin bahwa pseudomyopia menjadi penyebab utama rabun mereka. Ini berarti terapi VR lebih efektif pada rabun yang masih bisa dipulihkan, bukan yang sudah menetap secara struktural.

Reaksi Publik dan Potensi Terapi Game VR

Respons publik terhadap hasil penelitian ini sangat positif. Banyak orang merasa bahwa ide memperbaiki kesehatan mata melalui game seperti mimpi yang jadi nyata. Beberapa komentar netizen menyebutkan, “Recovering your eyes through video games feels like a dream” dan “It sounds like people who only recently became short-sighted have a chance”. Meski masih perlu penelitian lanjutan, potensi ini menarik minat berbagai pihak.

Para peneliti menekankan perlunya studi lebih lanjut untuk membedakan efek VR terhadap pseudomyopia dan myopia permanen. Jika hasil positif terus terbukti, produsen seperti Sony dan Meta (Facebook) mungkin akan berinvestasi besar dalam pengembangan terapi visual berbasis game. Sebab jika pilihan antara membayar mahal untuk operasi laser atau bermain game VR yang menyenangkan, mayoritas orang tentu akan memilih opsi kedua.

Sumber: ©︎ Sora News 24 | Dok: © Pakutaso