
Turnamen fighting game Combo Breaker di Amerika Serikat kembali menjadi sorotan, bukan karena aksi luar biasa di panggung, melainkan karena insiden yang menimpa seorang pemain esports Jepang. Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga komunikasi yang tepat saat berhadapan dengan pihak imigrasi, terutama bagi atlet esports internasional. Kasus ini juga memunculkan diskusi luas mengenai aturan visa, profesionalitas pemain, dan risiko salah ucap di bandara luar negeri.
Atlet Esports Jepang Gagal Bertanding di AS karena Kesalahan Saat Pemeriksaan Imigrasi
Pemain Street Fighter 6 asal Jepang, Kobayan, seharusnya bertanding di turnamen besar Combo Breaker yang digelar pada 23–25 Mei 2025 di Chicago, Amerika Serikat. Namun, perjalanan internasional pertamanya sebagai atlet esports harus berakhir lebih cepat karena candaan ringan saat pemeriksaan imigrasi. Kobayan sempat berkicau di Twitter bahwa dirinya sedang bersiap naik pesawat dan merasa gugup karena ini adalah perjalanan luar negeri pertamanya. Sayangnya, setelah menceritakan pengalaman kecilnya saat ditanya oleh petugas imigrasi, kisah itu malah menjadi bumerang.
Ia mengatakan bahwa ketika ditanya alasan kunjungannya ke AS, ia gugup dan menjawab ingin menonton pertandingan Cubs, tim bisbol asal Chicago. Petugas lalu bertanya apakah ia seorang pemain, yang ditanggapi Kobayan dengan senang hati, mengira itu hanya candaan. Namun, akibat jawaban yang tidak sesuai tujuan sebenarnya, yaitu mengikuti kompetisi profesional, status visanya dipertanyakan.
Risiko Visa dan Profesionalitas Pemain Esports Internasional
Kejadian ini menyoroti betapa pentingnya kejelasan tujuan kunjungan saat bepergian sebagai atlet esports profesional. Kesalahan seperti mengatakan bahwa tujuan kunjungan adalah menonton pertandingan bisbol, padahal kenyataannya adalah untuk bertanding di ajang kompetitif dengan hadiah uang, bisa dianggap sebagai pelanggaran visa. Dalam banyak kasus, visa turis tidak mencakup kegiatan profesional, termasuk turnamen berhadiah.
Manajemen Answer.M.Gaming, tim yang menaungi Kobayan, segera mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa demi masa depan Kobayan sebagai pemain esports profesional, mereka memutuskan untuk menariknya dari turnamen dan mengatur kepulangannya ke Jepang. Langkah ini dianggap wajar mengingat meningkatnya ketatnya pengawasan imigrasi di AS sejak beberapa tahun terakhir.
Reaksi Komunitas Esports dan Harapan untuk Masa Depan
Berita ini menyebar cepat di kalangan komunitas fighting game internasional, dengan banyak yang menyayangkan kejadian ini. Beberapa pemain berbagi pengalaman serupa, menunjukkan bahwa kekeliruan saat menjelaskan tujuan kunjungan bisa berakibat serius. Ada juga yang bercanda bahwa Kobayan memang bertubuh besar dan bisa saja disangka pemain bisbol, seperti yang dikatakan petugas imigrasi.
Dalam permintaan maafnya di Twitter, Kobayan menulis: “Saya minta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh perilaku saya yang kurang dewasa. Saya mohon maaf kepada semua yang telah mendukung saya.” Meski publik memahami bahwa kejadian ini bukan kesalahan fatal, banyak yang berharap ia bisa kembali tampil tahun depan dan menunjukkan kemampuannya di panggung internasional.
Sumber: ©︎ Sora News 24 | Dok: © Pakutaso
Rekomendasi

WH-1000XM6: Headphone Premium Sony yang Menghadirkan Keheningan Sempurna dan Suara Sejati
34 menit yang lalu
MUSE Hadir Menggelegar di AFA Indonesia 2025: Demon Slayer, DAN DA DAN, dan Banyak Kejutan Lainnya!
48 menit yang lalu
Demo Stellar Blade di Steam Raup Ulasan Very Positive
16 jam yang lalu
Pemain Genshin PC Harapkan Fitur Hapus Resource
17 jam yang lalu