Kabar penutupan Game Goddess Order menjadi perhatian besar di industri game global, khususnya pasar gacha RPG. Goddess Order yang sempat mencuri perhatian saat rilis, kini harus menghadapi akhir layanan akibat kondisi finansial developer yang tidak stabil. Keputusan ini menegaskan kerasnya persaingan di dunia Game Goddess Order yang menuntut keberlanjutan inovasi dan kekuatan produksi.
Penutupan Layanan Game Goddess Order Resmi Diumumkan
Kakao Games secara resmi mengumumkan bahwa Game Goddess Order akan menutup server sepenuhnya pada 31 Januari 2026. Keputusan ini diambil setelah PixelTribe, selaku pengembang Goddess Order, dinyatakan mengalami kebangkrutan. Kondisi tersebut membuat operasional Game Goddess Order, termasuk pemeliharaan server dan dukungan teknis, tidak lagi dapat dijalankan secara optimal.
Meski sebelumnya Kakao Games masih berkomitmen mempertahankan layanan Goddess Order dalam kondisi terbatas, realitas finansial developer membuat rencana tersebut tidak mungkin dilanjutkan. Dengan demikian, Game Goddess Order hanya akan dapat diakses hingga tanggal penutupan resmi, tanpa adanya tambahan update atau konten baru.
Dampak Kebangkrutan Developer terhadap Goddess Order
Kebangkrutan PixelTribe menjadi faktor utama dihentikannya layanan Game Goddess Order secara permanen. Menurut pengumuman resmi, keterbatasan sumber daya membuat pengelolaan Goddess Order, bahkan hanya untuk maintenance dasar, menjadi sulit dilakukan. Situasi ini menunjukkan betapa rapuhnya ekosistem pengembangan Game Goddess Order tanpa dukungan finansial yang kuat.
Seiring penutupan server Game Goddess Order, seluruh akun media sosial resmi Goddess Order juga akan ditutup permanen. Seluruh unggahan yang pernah dipublikasikan akan dihapus, menandai berakhirnya perjalanan Game Goddess Order secara menyeluruh di ranah digital.
Perjalanan Singkat Game Goddess Order di Pasar Gacha
Dirilis pada 24 September lalu, Game Goddess Order sempat mencatat performa yang cukup positif di awal peluncuran. Dari sisi unduhan dan pendapatan, Goddess Order mampu menunjukkan potensi menjanjikan sebagai Game gacha RPG baru. Namun, momentum tersebut tidak bertahan lama di tengah persaingan ketat pasar Game Goddess Order yang semakin padat.
Upaya promosi besar-besaran, termasuk kolaborasi dengan Hololive, dilakukan untuk menjaga eksistensi Goddess Order. Sayangnya, langkah tersebut tidak cukup untuk mempertahankan relevansi Game Goddess Order dalam jangka panjang, hingga akhirnya layanan harus dihentikan.
Pelajaran dari Penutupan Game Goddess Order
Kasus Game Goddess Order menjadi gambaran nyata kerasnya industri game gacha saat ini. Tanpa inovasi berkelanjutan dan peningkatan nilai produksi, Goddess Order kesulitan bersaing dengan judul lain yang menawarkan pengalaman lebih segar. Penutupan ini sekaligus memperkecil peluang Goddess Order untuk bangkit kembali melalui reboot atau proyek serupa di masa depan.
Dengan berakhirnya Game Goddess Order, industri game kembali diingatkan bahwa mempertahankan relevansi bukan hanya soal promosi, tetapi juga ketahanan finansial dan visi jangka panjang yang kuat.
Rekomendasi
Pemegang Saham EA Setujui Akuisisi Rp920 Triliun oleh PIF
2 jam yang lalu
Franchise Game Danganronpa Tembus 10 Juta Copy Global
2 jam yang lalu
Game ‘Stardew Valley’ Kini Telah Resmi Hadir di Nintendo Switch 2
2 jam yang lalu
Dinilai Bikin Malas Main, Developer Game Jepang Bahas Isu Tutorial Pada Game
2 jam yang lalu