PETA Mengunggah Foto yang Kejam Kepada Uma Musume, Fans Mulai Kritik Keras
Dengan pendekatan yang sering memanfaatkan tema video game melalui narasi yang dinilai tidak berimbang dan provokatif, PETA terus menjadi sasaran kritik tanpa tanda-tanda perubahan strategi yang berarti. Kali ini, target mereka adalah game gacha populer b
Seputar Otaku - Fakta bahwa sebuah organisasi yang dibentuk untuk meningkatkan kesadaran akan perlindungan dan kesejahteraan hewan justru kerap menuai kebencian dari berbagai komunitas memang terasa ironis. Namun, fenomena inilah yang berulang kali melekat pada PETA dan deretan kampanye kontroversial mereka. Dengan pendekatan yang sering memanfaatkan tema video game melalui narasi yang dinilai tidak berimbang dan provokatif, PETA terus menjadi sasaran kritik tanpa tanda-tanda perubahan strategi yang berarti. Kali ini, target mereka adalah game gacha populer besutan Cygames, Umamusume: Pretty Derby.
If Umamusume: Pretty Derby were honest, your favorite horse girl doesn’t get a comeback arc. One failed event, and the race is over forever—just like what happened to the real Silence Suzuka. pic.twitter.com/lkse22TanW
— PETA (@peta) December 10, 2025
Secara prinsip, pesan yang ingin disampaikan PETA sebenarnya tidak sepenuhnya keliru. Mereka berupaya menyoroti isu kekerasan dan eksploitasi terhadap kuda pacuan, sebuah sisi gelap dari dunia pacuan kuda yang memang memiliki catatan panjang di dunia nyata. Namun, cara penyampaian pesan inilah yang kembali memantik kontroversi.
Alih-alih mengedepankan edukasi, PETA justru merilis sebuah ilustrasi yang menampilkan Silence Suzuka versi Umamusume dalam kondisi terjatuh dengan visual yang sangat eksplisit. Gambar tersebut menampilkan luka parah hingga tulang kaki yang mencuat keluar, terinspirasi dari insiden nyata yang pernah berujung pada eutanasia kuda aslinya. Ilustrasi itu diberi judul provokatif: “Jika Umamusume: Pretty Derby jujur.”
Reaksi Keras dari Komunitas
Seperti yang bisa diprediksi, unggahan tersebut langsung memicu amarah komunitas Umamusume. Postingan PETA di platform X segera dibanjiri Community Notes, yang mengingatkan bahwa Cygames memiliki pedoman fanart yang sangat ketat, terutama untuk waralaba yang mengusung konsep idol dan berbasis lisensi kuda pacuan nyata. Ilustrasi buatan PETA tersebut dinilai jelas melanggar batasan yang telah ditetapkan oleh pengembang asal Jepang itu.
Tak berhenti di situ, sebagian gamer juga mulai menyebarkan tautan pelaporan dan mendorong komunitas untuk langsung melaporkan kasus ini ke pihak Cygames. Langkah ini diambil agar sang pengembang mengetahui penggunaan properti intelektual mereka dalam konteks yang dianggap tidak pantas terlebih mengingat reputasi Cygames yang sangat berhati-hati dalam menjaga hubungan dengan para pemegang lisensi kuda pacuan asli.
Hingga artikel ini ditulis, ilustrasi kontroversial tersebut masih beredar di media sosial, sementara Cygames belum memberikan pernyataan atau mengambil tindakan resmi terkait kasus ini.
Kontroversi ini sekali lagi memunculkan pertanyaan lama:
Apakah pesan moral yang baik masih relevan jika disampaikan dengan cara yang justru melukai komunitas dan melanggar batas etika?
Bagaimana menurut Anda melihat situasi yang satu ini?
Rekomendasi
Genshin Impact Menjadi Game Paling Banyak Dicari di Situs Dewasa Sepanjang 2025
3 jam yang lalu
Reze Pecahkan Rekor Postingan Anime Terpopuler Sepanjang Masa di X
3 jam yang lalu
Rascal Does Not Dream of a Dear Friend Diumumkan, Siap Jadi Penutup Akhir Sindrom Pubertas
3 jam yang lalu
Clair Obscur: Expedition 33 Kini Resmi Dukung Subtitle Bahasa Indonesia
3 jam yang lalu