Genshin Impact Menjadi Game Paling Banyak Dicari di Situs Dewasa Sepanjang 2025

Seputar Otaku - Atas nama menarik perhatian gamer dan penggemar, desain visual telah menjadi elemen yang tidak terpisahkan dari industri video game. Dalam ranah game gacha, peran visual bahkan menjadi jauh lebih krusial, terutama ketika karakter-karakter tertentu diposisikan sebagai sumber monetisasi utama. Situasi ini secara alami mendorong sebagian komunitas untuk mengembangkan imajinasi yang semakin jauh bahkan hingga menyentuh ranah yang jauh dari konteks permainan itu sendiri.

Fenomena tersebut pada akhirnya tercermin pada data dari salah satu situs film dewasa terbesar di dunia, yang secara rutin merilis laporan tahunan berisi berbagai insight menarik, termasuk tren pencarian terkait video game. Demi menjaga kepantasan, nama situs tersebut tidak akan disebutkan secara langsung.

Berdasarkan data terbaru untuk tahun 2025, Genshin Impact game gacha besutan HoYoverse resmi menempati posisi puncak sebagai franchise video game yang paling banyak dicari di situs tersebut. Meski laporan ini tidak merinci karakter mana yang paling sering memicu pencarian, dominasi Genshin Impact cukup mencolok, bahkan berhasil menggeser Fortnite, yang sebelumnya menduduki peringkat teratas pada tahun lalu. Menariknya, game kompetitif free-to-play terbaru dari NetEase Games, Marvel Rivals, juga langsung menembus enam besar sebagai pendatang baru.

PlayStation 5 Jadi “Gerbang Akses” Terbesar
Dari sisi perangkat yang digunakan untuk mengakses situs tersebut, PlayStation 5 secara mengejutkan mencatatkan diri sebagai konsol dengan kontribusi traffic tertinggi. Sekitar 6% dari total akses berbasis konsol berasal dari konsol generasi terbaru milik Sony tersebut. Sebaliknya, ekosistem Xbox justru mengalami penurunan pencarian yang cukup signifikan, sebuah tren yang menimbulkan tanda tanya tersendiri.

Fakta bahwa Genshin Impact menjadi satu-satunya game gacha yang masuk dalam daftar pencarian terpopuler juga menjadi indikator kuat akan popularitas globalnya. Hal ini terbilang menarik, mengingat banyak game gacha lain yang secara visual justru mengusung pendekatan yang lebih eksplisit atau sensual.

Fenomena ini kembali menegaskan betapa kuatnya pengaruh desain karakter dan basis penggemar dalam membentuk perilaku digital, bahkan di luar konteks hiburan yang seharusnya. Bagaimana menurut Anda melihat tren yang satu ini?