Anime Spy x Family kembali mencuri perhatian publik, termasuk Kedutaan Jerman di Jepang yang mengaku sebagai penggemar berat serial populer tersebut. Dengan elemen cerita yang menggambarkan dunia politik terbagi antara timur dan barat, Spy x Family menghadirkan nuansa yang dianggap terinspirasi dari sejarah Jerman. Tak hanya para penggemar anime, namun juga diplomat dari Kedutaan Jerman turut menikmati kisah keluarga Forger yang penuh rahasia dan aksi.

Kedutaan Jerman Kagumi Nuansa dan Cerita Anime Spy x Family

Anime Spy x Family memang berhasil menarik perhatian global sejak debutnya pada tahun 2022. Tidak hanya di kalangan penggemar anime biasa, Kedutaan Jerman di Jepang pun menyatakan kekagumannya terhadap serial karya Tatsuya Endo ini. Melalui unggahan resmi di media sosial, pihak kedutaan menyebut bahwa mereka senang dengan kembalinya Spy x Family ke layar televisi Jepang pada 4 Oktober lalu, menandai dimulainya musim ketiga anime tersebut.

Kegembiraan yang ditunjukkan oleh Kedutaan Jerman di Jepang ini menjadi bukti bagaimana anime mampu menjangkau berbagai kalangan. Dalam cuitannya, pihak kedutaan mengungkapkan alasan mengapa mereka begitu tertarik pada kisah keluarga Forger, yang terdiri dari seorang mata-mata, seorang pembunuh bayaran, dan seorang anak cenayang. Ketiga tokoh ini menjadi simbol unik dari Spy x Family yang menghadirkan dinamika antara rahasia, politik, dan hubungan keluarga.

Lebih lanjut, Kedutaan Jerman menuliskan bahwa banyak orang menganggap Spy x Family terinspirasi dari Jerman di masa lalu. “Dengan elemen-elemen seperti latar yang [secara politis] terbagi antara timur dan barat, gaya arsitektur yang terlihat di kota-kota, dan keberadaan organisasi polisi rahasia, banyak orang menganggap Spy x Family terinspirasi dari Jerman di masa lalu. Benar atau tidak, terima kasih. Sepertinya sesuai,” tulis akun resmi mereka.

Latar Anime Spy x Family Dianggap Terinspirasi dari Jerman

Latar dunia dalam anime Spy x Family memang sangat kental dengan nuansa Eropa, khususnya Jerman pada era 1960-an dan 1970-an. Konflik antara negara fiksi Westalis dan Ostania menggambarkan kondisi Perang Dingin, dengan sentuhan visual dan teknologi pra-digital yang memperkuat suasana klasiknya. Dalam serial ini, Spy x Family menghadirkan kehidupan kota yang menampilkan gaya arsitektur bergaya Eropa Barat, mirip dengan suasana Jerman Barat sebelum penyatuan kembali negara tersebut.

Selain itu, hubungan antara penduduk dua negara yang berseteru di anime Spy x Family juga mengingatkan pada situasi Berlin sebelum bersatunya Jerman. Aspek inilah yang membuat Kedutaan Jerman merasa bahwa kisah keluarga Forger memiliki kedekatan historis dengan budaya dan masa lalu negara mereka. Bahkan, dalam pernyataannya, pihak kedutaan menyebut akan “terus memantau perkembangan selanjutnya” dari musim terbaru Spy x Family.

Bagi para penggemar anime, termasuk diplomat Jerman, musim ketiga ini menjadi momen yang dinantikan setelah dua tahun hiatus sejak perilisan film Spy x Family Code: White pada Desember 2023. Kini, dengan kembalinya keluarga Forger ke layar kaca, baik masyarakat umum maupun Kedutaan Jerman di Jepang sama-sama antusias menyambut petualangan terbaru mereka.

Diplomasi Budaya Lewat Anime Spy x Family

Keterlibatan Kedutaan Jerman dalam mengekspresikan minat terhadap anime Spy x Family menunjukkan bagaimana budaya pop Jepang telah melampaui batas diplomasi formal. Serial ini bukan hanya hiburan semata, tetapi juga menjadi jembatan budaya yang mempertemukan dua negara dalam apresiasi terhadap karya seni modern. Melalui Spy x Family, Kedutaan Jerman di Jepang menegaskan bahwa anime dapat berperan sebagai alat komunikasi lintas budaya yang efektif dan menyenangkan.

Dengan pesona yang menggabungkan elemen aksi, komedi, dan drama keluarga, Spy x Family berhasil merebut hati para penontonnya di seluruh dunia. Dan kini, dukungan terbuka dari Kedutaan Jerman semakin memperlihatkan bagaimana anime menjadi fenomena global yang mempererat hubungan antarnegara melalui kekuatan cerita dan visual.