Jepang
Jepang Kembangkan Masjid Berjalan, Target Bisa Diproduksi di Indonesia
Jepang Kembangkan Masjid Berjalan, Target Bisa Diproduksi di Indonesia

Jepang kembali mencuri perhatian dunia melalui inovasi unik berupa Masjid Berjalan. Proyek ini digagas sejak 2018 oleh Yasuharu Inoue melalui Yasu Project Co., Ltd. dengan tujuan memberikan kenyamanan bagi umat muslim untuk beribadah di mana pun berada. Kehadiran Masjid Berjalan bukan hanya mencerminkan teknologi Jepang, tetapi juga semangat perdamaian dunia.

Masjid Berjalan Hadirkan Fasilitas Lengkap

Masjid Berjalan dari Jepang memiliki desain menyerupai truk besar yang dapat berubah menjadi ruang salat seluas 48 meter persegi. Kapasitasnya mampu menampung hingga 50 jamaah dengan fasilitas ruang wudhu, pendingin udara, generator listrik, dan sistem otomatis yang membuatnya siap dipakai hanya dalam lima menit. Inovasi Masjid Berjalan ini mencerminkan bagaimana Jepang menghadirkan solusi ibadah yang praktis bagi umat muslim, termasuk di lokasi acara besar atau wilayah yang jauh dari masjid permanen.

 

Masjid Berjalan produksi Yasuharu Inoue, CEO Yasu Project Co. © Photo courtesy of Tribunnews.com/Richard Susilo

Masjid Berjalan produksi Yasuharu Inoue, CEO Yasu Project Co. © Photo courtesy of Tribunnews.com/Richard Susilo

 

Jejak Masjid Berjalan di Event Internasional

Kehadiran Masjid Berjalan juga telah menjadi simbol keramahan Jepang atau “omotenashi” dalam menyambut pengunjung muslim. Masjid Berjalan pernah hadir di Rugby World Cup Jepang 2019, Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020, hingga demonstrasi publik di Tokyo Tower pada September 2025. Kehadiran Masjid Berjalan di berbagai acara internasional tersebut memperlihatkan komitmen Jepang dalam mendukung toleransi dan keberagaman.

Target Produksi Masjid Berjalan di Indonesia

Yasuharu Inoue menegaskan bahwa target berikutnya adalah memproduksi Masjid Berjalan di Indonesia. Versi untuk Indonesia akan dibuat lebih ramping dengan kapasitas 25 orang, menyesuaikan kebutuhan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Jepang mengadaptasi inovasi praktis ini dengan biaya produksi sekitar Rp13 miliar per unit, serta menyediakan opsi sewa harian. Melalui Mobile Mosque Peace Contribution Project, Jepang berharap dapat bekerja sama dengan berbagai pihak demi keberlangsungan Masjid Berjalan sebagai simbol perdamaian dan solusi ibadah modern.

 

Sumber