Game
CEO EA Pastikan Nilai Inti Perusahaan Tetap Terjaga Meski Diakuisisi
CEO EA Pastikan Nilai Inti Perusahaan Tetap Terjaga Meski Diakuisisi

Seputar Otaku - Kabar mengejutkan datang dari industri game global: Electronic Arts (EA) dikabarkan tengah dalam proses akuisisi oleh konsorsium besar dengan nilai mencapai $55 miliar atau sekitar Rp 917 triliun. Angka fantastis ini menjadikannya salah satu investasi tunai terbesar dalam sejarah industri hiburan.

Menyusul kabar tersebut, Andrew Wilson, CEO EA, akhirnya angkat bicara untuk menjawab keresahan para gamer terkait masa depan perusahaan dan identitasnya.

Melalui pernyataan resmi di situs perusahaan, Wilson menekankan bahwa meski EA tengah dalam proses akuisisi oleh konsorsium yang melibatkan Public Investment Fund Arab Saudi, Jared Kushner’s Affinity Partners, dan Silver Lake, pihaknya akan tetap menjaga nilai inti perusahaan.

“Misi EA adalah menginspirasikan dunia untuk bermain. Kami akan terus berpegang pada pedoman ini dalam segala hal yang kami lakukan,” jelas Andrew Wilson.

Ia juga menegaskan bahwa komitmen EA terhadap pemain dan komunitas global tidak akan berubah, meskipun perusahaan memasuki “era baru” bersama mitra strategis tersebut.

Wilson mengungkapkan optimisme besar terhadap langkah akuisisi ini. Dengan adanya dukungan konsorsium, EA berharap bisa:

  • Memperkuat kreativitas tim pengembang
  • Mempercepat inovasi di berbagai lini produk
  • Mengejar peluang transformatif di industri hiburan

Menurutnya, inilah langkah penting yang akan menempatkan EA sebagai pemimpin masa depan hiburan interaktif.

“EA akan terus menciptakan pengalaman yang berani, ekspresif, dan terhubung secara mendalam untuk menginspirasi generasi pemain di seluruh dunia,” tambah Wilson.

Transaksi akuisisi ini diperkirakan rampung pada kuartal pertama tahun fiskal 2027, dengan catatan telah melewati persetujuan regulasi di berbagai wilayah.

Meski demikian, hingga transaksi selesai, EA memastikan operasional, komitmen, dan nilai perusahaan tetap berjalan sebagaimana mestinya.