Fenomena VTuber telah berkembang dari subkultur niche Jepang menjadi bagian dari hiburan arus utama. Dengan pasar yang terus melonjak, VTuber kini menarik perhatian dunia nyata, memperluas basis penggemar ke luar negeri, dan menjadikan industri VTuber sebagai salah satu sektor hiburan digital yang paling cepat tumbuh.

Popularitas VTuber di Panggung Dunia

Di Ariake Arena Tokyo pada Agustus lalu, sekitar 10.000 penggemar bersorak saat Amane Kanata, seorang VTuber dari Cover Corp, tampil dalam konser solo “Lock On.” Kehadiran VTuber tersebut terasa nyata berkat pencahayaan, bayangan, dan desain panggung yang detail. Namun, daya tarik VTuber seperti Kanata menurut penggemar justru terletak pada kedekatan personal dan kepribadian yang ramah.

Karier Amane Kanata sebagai VTuber

Amane Kanata memulai debut sebagai VTuber pada Desember 2019 dan segera dikenal berkat julukan “PP Tenshi.” Dengan sikap manis, suara kuat, serta kepribadian pemalu yang mudah diterima, ia membangun basis penggemar internasional. Kehadiran VTuber ini meluas ke YouTube, X, hingga konser offline, menjadikan profil Kanata semakin populer di luar ranah streaming. Hal ini membuktikan bahwa VTuber mampu menjangkau audiens lebih luas melalui konser dan kolaborasi budaya pop.

Industri VTuber dan Persaingan Global

Cover Corp, yang menaungi 89 VTuber, mencatat hampir 97 juta penggemar terdaftar, dengan 30 persen berasal dari luar Jepang. Pendapatan VTuber mencakup streaming, merchandise, konser, hingga kerja sama dengan perusahaan besar. Persaingan industri VTuber juga semakin ketat dengan hadirnya Anycolor Inc. dan afiliasi Sony Group. Menurut Yano Research Institute, pasar VTuber diperkirakan mencapai 100 miliar yen pada 2024, jauh melesat dari 31 miliar yen pada 2021.