Penulis Naskah Anime Bocchi the Rock! Ungkap Alasan Mengapa Fan Service di Anime Dibuat Lebih Ramah Keluarga
Erika Yoshida, penulis naskah serial anime populer Bocchi the Rock, membagikan alasan di balik beberapa perubahan khusus dalam adaptasi televisi.


Seputar Otaku - Erika Yoshida, penulis naskah serial anime populer Bocchi the Rock, membagikan alasan di balik beberapa perubahan khusus dalam adaptasi televisi. Dalam acara ANIME FANTASISTA JAPAN 2025 yang digelar pada 16 Agustus, Yoshida menekankan bahwa keputusannya berlandaskan pertanyaan sederhana: “Apakah saya akan membiarkan anak saya menonton ini?”
Bagi Yoshida, fakta bahwa anime digambar tidak otomatis membenarkan adanya adegan berlebihan. Ia menilai karakter dalam Bocchi the Rock tetaplah remaja, sehingga penggambaran yang terlalu eksplisit terasa tidak pantas. “Hanya karena ini anime, bukan berarti segalanya bisa dimasukkan,” ujarnya.
Perubahan Penting dalam Versi TV
Beberapa contoh perubahan yang dilakukan antara versi manga dan anime Bocchi the Rock meliputi:
- Adegan mandi dingin: di manga Hitori digambarkan telanjang, tetapi di anime diganti dengan pakaian renang.
- Dialog tubuh: percakapan para gadis mengenai ukuran dada dihapus.
- Visual berlebihan: bidikan payudara yang “memantul” saat bermain gitar dihindari demi menjaga realisme.
Meski terlihat kecil, perubahan ini sangat berpengaruh terhadap nada cerita dan kenyamanan penonton.
Yoshida menekankan bahwa inti Bocchi the Rock bukanlah fanservice, melainkan perjalanan musik, persahabatan, dan kisah seorang remaja pemalu yang perlahan menemukan keberaniannya. Menurutnya, elemen yang tidak relevan hanya menjadi gangguan yang merusak esensi cerita.
Sang penulis juga menegaskan bahwa penggemar bebas berkreasi melalui fanart atau doujinshi. Namun, konten resmi memiliki tanggung jawab lebih besar. “Saya menolak jika produksi resmi menyebarkan materi yang seakan berkata, ‘Silakan eksploitasi ini,’” tegasnya.
Yoshida mengaku khawatir meskipun mayoritas penonton menonton dengan bijak, tetap ada sebagian kecil yang bisa memberi dampak negatif pada budaya anime. Oleh karena itu, ia mendukung adanya pembatasan usia dan pelabelan konten yang lebih jelas, agar anime remaja tidak bercampur dengan tontonan bernuansa dewasa.
Bocchi the Rock awalnya merupakan manga empat panel bergenre slice-of-life yang kemudian diadaptasi menjadi anime pada 2022. Berkat pendekatan yang membumi, humor karakter yang kuat, serta set musik yang memikat, serial ini berhasil meraih popularitas lintas generasi.
Penyesuaian kecil yang dilakukan Yoshida mulai dari busana renang menggantikan ketelanjangan, penghapusan dialog tubuh, hingga penghindaran visual berlebihan membuat serial ini lebih ramah ditonton oleh remaja, orang tua, hingga penonton baru.
Dengan langkah ini, Yoshida berhasil menjaga keseimbangan antara kesetiaan adaptasi dan tanggung jawab moral, sehingga Bocchi the Rock tetap menjadi tontonan musik remaja yang aman sekaligus menghibur.
Rekomendasi

Nintendo Bantah Pembelaan Pocketpair, Sebut Mod Game Tidak Berdiri Sendiri
1 jam yang lalu
Fans Buat Petisi untuk Mengganti Penulis Anime Bocchi the Rock!
1 jam yang lalu
Yoko Taro Sebut Bahwa Ia Sengaja Membuat NieR Automata Sulit Dipahami, Bahkan untuk Dirinya Sendiri
1 jam yang lalu
Stellar Blade Diduga Akan Berkolaborasi dengan Silent Hill f
1 jam yang lalu