Film adaptasi game memang sering menyita perhatian, tetapi tidak semua game sukses di pasaran. Salah satu contohnya adalah Anthem, game buatan BioWare yang justru mengecewakan banyak pemain. Baru-baru ini, mantan Producer BioWare, Mark Darrah, membagikan cerita tentang masalah yang terjadi dalam pengembangan game Anthem hingga akhirnya berujung pada penutupan server.

Mantan Producer BioWare Ungkap Masalah Game Anthem

Mark Darrah menjelaskan bahwa game Anthem dikembangkan oleh tim yang sebelumnya menggarap Mass Effect. Tim BioWare tersebut sebenarnya ahli membuat game single player dengan storytelling kuat, namun kesulitan saat beralih ke game multiplayer dan live-service. Menurutnya, “permasalahan muncul dari kesalahpahaman antara game multiplayer dengan game single player,” yang membuat alur cerita Anthem tidak berjalan selaras dengan kehadiran pemain lain. Hal ini membuat game kehilangan identitasnya.

Komunikasi Buruk Antar Studio BioWare

Setelah Casey Hudson keluar, game Anthem kehilangan arah. BioWare menghadapi ekspektasi tinggi dari EA dan komunitas game, tetapi justru terjebak dalam komunikasi internal yang buruk. Mark mengakui bahwa saat ia menjadi executive producer, misi dalam Anthem masih terbatas seperti “Den of Wolves”. Ia juga menyebut konflik antara BioWare Edmonton dan BioWare Austin sebagai faktor besar. Studio Austin fokus pada ekonomi game dan konten endgame, namun keputusan terlambat membuat Anthem kekurangan konten menarik bagi pemain.

Fitur Terbang Jadi Masalah Terakhir

Permasalahan Anthem semakin diperparah dengan fitur terbang. Awalnya fitur ini dihapus, lalu dikembalikan, tetapi saat itu pemain sudah tidak peduli lagi. Semua masalah ini membuat game BioWare tersebut gagal bersaing. Akhirnya, Anthem dipastikan akan menutup server pada 12 Januari 2026. Sebuah akhir yang disayangkan bagi game yang sempat digadang-gadang sebagai masa depan BioWare.

Sumber