Game
Petinggi GungHo Online Entertainment Gelapkan Uang Perusahaan
Petinggi GungHo Online Entertainment Gelapkan Uang Perusahaan

Skandal mengejutkan mengguncang dunia perusahaan game setelah GungHo Online Entertainment mengumumkan kasus besar yang melibatkan mantan petingginya. Sang eksekutif dilaporkan melakukan tindakan serius dengan cara gelapkan uang perusahaan, yang mencoreng citra bersih GungHo di industri hiburan interaktif.

Skandal Besar GungHo Online Entertainment

Kasus yang menimpa perusahaan game asal Jepang ini terkuak setelah adanya investigasi internal. GungHo Online Entertainment menemukan bahwa seorang mantan eksekutif mereka menggunakan modus penipuan untuk gelapkan uang perusahaan. Kasus ini semakin menarik perhatian publik karena perusahaan sebelumnya jarang sekali terseret isu besar yang merusak reputasi.

Modus Gelapkan Uang Perusahaan

Mantan petinggi perusahaan game tersebut melancarkan aksinya melalui pesanan pekerjaan palsu di platform outsourcing. GungHo Online Entertainment tercatat sebagai klien, sementara dirinya menyamarkan diri sebagai kontraktor untuk kemudian gelapkan uang perusahaan. Hasil investigasi memperlihatkan kerugian fantastis, yakni sekitar 246 juta yen atau lebih dari 2,6 miliar rupiah, serta aliran dana misterius ke pihak ketiga hingga total kerugian mencapai 2,35 juta dolar.

Tindakan Tegas Perusahaan Game

Skandal yang menimpa perusahaan game ini tidak dibiarkan berlarut-larut. GungHo Online Entertainment segera menggandeng firma hukum dan akuntansi independen untuk menyelidiki tindakan eksekutif yang terbukti gelapkan uang perusahaan. Pada 24 Juli 2025, perusahaan langsung memecat pelaku dan menegaskan akan membawa kasus ini ke pihak berwenang agar diproses hukum sesuai ketentuan.

Dampak ke Manajemen GungHo Online Entertainment

Selain menindak pelaku utama, perusahaan game ini juga mengambil langkah refleksi yang menyasar jajaran pimpinan. GungHo Online Entertainment mengumumkan pemotongan gaji CEO Kazuki Morishita sebesar 30% selama tiga bulan, sementara direktur eksekutif lainnya juga terkena pemotongan gaji 10%. Kebijakan ini diambil untuk menunjukkan tanggung jawab manajemen atas kasus yang sempat gelapkan uang perusahaan.