Anime

Review Demon Slayer Infinity Castle Part 1

Film Demon Slayer Infinity Castle Part 1 Akaza Returns akhirnya telah resmi rilis di bioskop Indonesia pada tanggal 15 Agustus kemarin dan langsung menjadi film paling hits di Indonesia pada tahun ini. Film ini menjadi film pembuka dari trilogi Demon Slay

Publish By Zaki • August 18, 2025, 2:52pm

Review Demon Slayer Infinity Castle Part 1

Seputar Otaku - Film Demon Slayer Infinity Castle Part 1 Akaza Returns akhirnya telah resmi rilis di bioskop Indonesia pada tanggal 15 Agustus kemarin dan langsung menjadi film paling hits di Indonesia pada tahun ini. Film ini menjadi film pembuka dari trilogi Demon Slayer Infinite Castle yang mengadaptasi arc klimaks dari manga Demon Slayer, yaitu Infinite Castle. Dan berikut adalah review kami terhadap film ini.

Visual yang Meningkat

kimetsu

Tak afdhol rasanya membahas Demon Slayer tanpa membahasnya dari segi visualnya. Kualitas visual dari film ini tentunya jauh-jauh lebih baik dari versi anime-nya, bahkan meningkat dari film Mugen Train.

Meski beberapa efek ada yang menggunakan aset 3D, karena dipoles dengan baik, membuat beberapa efek 3D tadi menjadi tidak menganggu dan terlihat menyatu dengan visual dua dimensi dari film ini.

Flashback yang Mengganggu

kimetsu

Bukan hal aneh sebenarnya di anime ini jika saat battle berlangsung, ada satu atau dua karakter yang diceritakan kisahnya melalui sebuah flashback. Namun, yang ada di film ini justru terlalu menganggu karena terlalu sering menceritakan flashback baik itu dari pihak Pemburu Iblis dan dari pihak Iblis itu sendiri.

Bukan berarti film ini bisa dibilang jelek hanya karena terlalu banyak memperlihatkan flashback yang bahkan tidak terlalu penting. Namun, itu menjadi salah satu kekurangan terbesar film ini.

Cerita yang Padat dan Menyayat Hati

kimetsu

Film ini tentunya tidak hanya memperlihatkan battle dari kedua belah pihak, ada juga berbagai macam cerita dari berbagai karakter yang ditulis dengan sangat baik. Bahkan, beberapa adegan humor juga dibuat dengan baik tanpa membuat para penonton merasa akward dengan humor yang tiba-tiba datang.

Sebagai film pembuka dari sebuah trilogi, film ini bisa dibilang sebagai film pembuka yang sangat baik dalam hal cerita dan juga storytelling. Terlebih lagi saat pertarungan dengan Akaza yang diceritakan dengan sangat-sangat baik, bahkan mungkin bisa membuat beberapa orang menangis dan didukung dengan visual dari filmnya.