Perseteruan politik dan bisnis kembali mencuat di Amerika Serikat setelah Presiden Donald Trump meminta agar Lip-Bu Tan dicopot dari posisinya sebagai CEO Intel. Permintaan tersebut menyoroti dugaan keterkaitan sang CEO dengan sejumlah perusahaan asal Tiongkok, yang dinilai berpotensi memengaruhi kepemimpinan di perusahaan teknologi raksasa itu. Situasi ini memunculkan perdebatan sengit di kalangan industri chip global.
Donald Trump Minta Dewan Intel Ganti CEO Lip-Bu Tan
Presiden Donald Trump secara terbuka menginginkan agar Lip-Bu Tan digantikan dari posisi CEO Intel. Ia beralasan bahwa sang CEO memiliki hubungan dengan beberapa perusahaan asal Tiongkok. Trump menilai keterkaitan tersebut berisiko terhadap keamanan dan kepentingan perusahaan chip Amerika tersebut.

Informasi ini muncul setelah Senator Partai Republik, Tom Cotton, mengirimkan surat kepada dewan direksi Intel. Surat tersebut berisi pertanyaan terkait hubungan Lip-Bu Tan dengan sejumlah perusahaan yang berbasis di Tiongkok. Menurut Trump, beberapa di antaranya bahkan diduga memiliki afiliasi dengan militer Tiongkok.
Trump menegaskan bahwa dugaan tersebut membuatnya meragukan kepemimpinan Lip-Bu Tan sebagai CEO Intel. Kekhawatiran ini didasarkan pada potensi risiko keamanan yang dapat memengaruhi operasional perusahaan teknologi terkemuka itu.
Tanggapan CEO Intel Lip-Bu Tan atas Tuduhan Donald Trump
Menanggapi tudingan yang dilontarkan oleh Presiden Donald Trump, Lip-Bu Tan secara tegas membantah semua klaim tersebut. Sang CEO Intel menekankan bahwa dirinya telah bekerja di industri teknologi selama lebih dari 40 tahun, membangun reputasi melalui hubungan bisnis di berbagai negara dan mematuhi standar hukum serta etika tertinggi.
“Selama lebih dari 40 tahun berkecimpung di industri ini, saya telah membangun hubungan di seluruh dunia dan di seluruh ekosistem kami yang beragam – dan saya selalu beroperasi dengan standar hukum dan etika tertinggi,” ujar Lip-Bu Tan. Ia menambahkan bahwa reputasinya dibangun atas dasar kepercayaan, baik dalam ucapan maupun tindakan, dan prinsip inilah yang akan terus ia pegang dalam memimpin Intel.
Pernyataan tegas tersebut menjadi bentuk klarifikasi publik bahwa CEO Intel ini menolak segala tuduhan yang mengaitkannya dengan afiliasi militer Tiongkok. Meski demikian, kontroversi ini masih memicu diskusi luas di antara politisi dan pelaku industri teknologi.
Potensi Dampak Perselisihan terhadap Intel
Ketegangan antara Donald Trump dan Lip-Bu Tan ini berpotensi memengaruhi citra publik dan arah kebijakan Intel. Sebagai CEO, Tan memegang kendali penting dalam strategi bisnis perusahaan, sehingga tekanan politik dapat berdampak pada stabilitas manajemen.
Meski belum ada keputusan resmi dari dewan direksi Intel, polemik yang melibatkan Donald Trump dan Lip-Bu Tan ini menempatkan perusahaan dalam sorotan global. Analis industri memperkirakan bahwa perkembangan kasus ini akan terus dipantau ketat oleh investor dan mitra bisnis Intel.
Rekomendasi
Penjualan Kingdom Come Deliverance 2 Tembus 4 Juta Kopi
5 jam yang lalu
Wuthering Waves Hadir dalam Versi Fisik di PS5
5 jam yang lalu
Pria Norwegia Ditangkap karena Game Dorei to no Seikatsu
6 jam yang lalu
Hypergryph Pastikan Arknights Endfield Rilis Pada Awal Tahun 2026
6 jam yang lalu