
Anthem, game aksi RPG yang dikembangkan oleh BioWare dan diterbitkan oleh EA, kembali menjadi sorotan publik setelah pengumuman penutupan server oleh EA. Para gamer setia Anthem menggagas petisi sebagai bentuk perlawanan terhadap keputusan tersebut. Gerakan ini menunjukkan kepedulian komunitas terhadap game yang dianggap masih memiliki potensi dan mendorong kembali wacana kampanye Stop Killing Games.
Ribuan Gamer Anthem Serukan Petisi Jelang Tutup Server
Petisi dari para gamer Anthem muncul hanya beberapa hari setelah EA mengumumkan akan menutup server game Anthem secara permanen pada 12 Januari mendatang. Keputusan ini muncul setelah BioWare menghentikan pengembangan lanjutan Anthem sejak tahun 2021. Meskipun sempat mendapat pujian karena mekanisme terbang dan sistem combat yang memukau, banyak gamer kecewa karena desain gameplay yang terlalu banyak grinding serta masalah teknis yang terus muncul.
Seiring waktu, dukungan terhadap game ini semakin minim dan jumlah pemain terus menurun. Namun, hal tersebut tidak menghalangi semangat komunitas yang masih mencintai game ini. Para gamer menandatangani petisi yang menuntut EA untuk menyelamatkan Anthem, termasuk permintaan agar file server game dirilis ke publik atau diberikan sebagai DLC opsional. Petisi tersebut kini telah ditandatangani oleh hampir 1.000 orang.
Desakan Gamer untuk EA Hapus Mikrotransaksi dan Selamatkan Konten Game Anthem
Isi dari petisi para gamer Anthem tidak hanya soal penyelamatan server. Mereka juga meminta EA untuk menghapus sistem mikrotransaksi dalam game dan mengintegrasikan semua konten ke dalam loot standar. Langkah ini dianggap akan memberikan akses yang adil bagi seluruh pemain untuk mendapatkan item melalui gameplay, bukan pembelian.
Hal ini mencerminkan kekecewaan gamer terhadap kebijakan monetisasi dalam game yang mereka anggap merugikan. Dalam konteks petisi ini, gamer menekankan pentingnya transparansi dan keadilan dari EA sebagai penerbit. Permintaan tersebut menunjukkan bahwa walau server akan segera tutup, gamer tetap peduli pada masa depan dan nilai dari game Anthem.
Gerakan Stop Killing Games Kembali Menguat Lewat Kasus Anthem
Penutupan Anthem juga menjadi simbol dari alasan pentingnya gerakan Stop Killing Games yang digaungkan komunitas. Para gamer merasa bahwa mematikan game berbayar seperti Anthem, yang hanya bisa dimainkan dengan koneksi internet, adalah bentuk pengabaian hak pemain yang telah mengeluarkan uang untuk membeli game tersebut.
Tidak seperti game gratis seperti Warframe atau The First Descendant, Anthem menuntut pembelian di awal. Dengan demikian, ketika EA menutup servernya, uang yang dikeluarkan oleh gamer untuk game ini ikut lenyap. Kasus Anthem kembali membuka mata banyak pihak akan perlunya regulasi atau sistem perlindungan terhadap game berbayar yang berbasis live-service agar tidak mudah dihapus begitu saja.
Sumber: ©︎ Gamebrott | Dok: © Gamebrott
Rekomendasi
 Wasshoi” 1.webp)
Game Girls Band Cry 'Momoka (o) Wasshoi' Hadir di Steam
4 menit yang lalu
Perilisan Game Utawarerumono Baru oleh AQUAPLUS Seduction Ditunda
17 menit yang lalu
Manga 2.5 Dimensional Seduction Masuki Arc Terakhir
37 menit yang lalu
Game Yuru Camp Baru Hadir di Nintendo Switch dan PC
47 menit yang lalu